kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Wapres Menghendaki BI Dorong Kredit untuk Infrastruktur


Kamis, 03 Desember 2009 / 10:55 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi

JAKARTA. Pemerintah memang sedang menggenjot pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur. Karena itu, Pemerintah mengupayakan agar pembangunan infrastruktur mendapat kemudahan dari sisi pendanaan.

Pemerintah meminta agar Bank Indonesia bisa mendorong pemberian kredit untuk kepentingan infrastruktur. "Beliau (Wakil Presiden Boediono) menekankan pentingnya kredit untuk infrastruktur ke depan, tentu dalam artian sesuai dengan aturan mainnya," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution usai bertemu Boediono di Istana Wakil Presiden, Rabu (2/12).

Darmin menjamin akan mendorong pertumbuhan kredit bukan hanya untuk kepentingan infrastruktur saja, melainkan juga untuk meningkatkan efisiensi dalam perekonomian nasional. Menurut mantan Direktur Jenderal Pajak itu, Wakil Presiden Boediono memberikan contoh, misalnya harga semen di Jakarta satu zak Rp 70.000, sedangkan di Jayapura sampai Rp 1,2 juta. "Itu membuktikan kelemahan dari infrastruktur kita, itu contohnya," tutur Darmin.

Menurut Darmin, sebelumnya BI memasang target pertumbuhan kredit sampai akhir tahun 2009 sebesar 15%. Namun, BI memperkirakan masih di bawah 10%. Adapun kredit yang berbasis rupiah naik di atas 10%. "Kalau dilihat dari jenis mata uang sebenarnya kredit rupiah lebih baik. Justru yang turun kredit valas karena pertumbuhan kegiatan ekspor-impornya negatif," papar Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×