kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamendag minta Indonesia terdepan dalam perdagangan porang


Jumat, 16 Juli 2021 / 21:07 WIB
Wamendag minta Indonesia terdepan dalam perdagangan porang


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan perlu upaya berkelanjutan agar Indonesia menjadi pemain utama dalam perdagangan dan industri porang (konjac). 

Menurutnya, pasar porang sangat besar dan Indonesia belum dimasukkan sebagai eksportir lima besar di dunia. Padahal secara statistik, ekspor porang Indonesia sangat besar, tetapi harus melalui negara lain sebelum sampai ke negara konsumen.

“Untuk semester pertama 2021 ini, ekspor porang kita sudah mencapai 14.800 ton. Angka ini meningkat tajam yaitu 160% dibanding semester pertama pada 2019 yang mencapai jumlah 5.700 ton,” kata Jerry Jerry dalam keterangannya, Jumat (16/7). 

Negara pengimpor porang utama di dunia antara lain dari Asia Timur dan Eropa. Di Asia Timur, porang adalah bahan dalam bidang makanan, kosmetik dan industri. Selama ini ekspor Indonesia biasanya berbentuk chip yang merupakan bahan baku untuk pasokan industri tersebut.

Baca Juga: HGI: Litbang dan inovasi perkuat pengelolaan gambut berkelanjutan

Jerry ingin agar perdagangan porang menjadi lebih efisien baik dari segi pengangkutan, perdagangan maupun dukungan finansial. Ini agar produk porang makin berdaya saing dan produsen serta petani porang makin sejahtera. 

"Teman-teman di produksi berusaha makin meningkatkan produksi dan melakukan hilirisasi. Kementerian pertanian misalnya sedang memacu agar ada perluasan lahan porang hingga mencapai 100.000 ton. Kementerian perindustrian juga pasti punya rencana agar produk porang Indonesia dilakukan hilirisasi sehingga nilai tambahnya semakin besar. Untuk itu kementerian perdagangan akan mendukung dari segi akses perdagangan, promosi, negosiasi perdagangan dan lain-lain," ujar Wamendag.

Berbicara di webinar yang diselenggaralan oleh KOPITU yang turut dihadiri oleh Konjen Shanghai Denny Wachyudi Kurnia, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, serta beberapa pembicara lainnya, Wamendag melihat dukungan kementerian perdagangan dalam akses pasar bisa dilakukan dengan dua jalan yaitu melakukan business matching secara intensif dan melalui diplomasi perdagangan dalam perjanjian dagang. 

Baca Juga: DPR Meminta Evaluasi Program Food Estate




TERBARU

[X]
×