kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wakil Menteri Agama: Jakob Oetama, legenda pers yang independen


Kamis, 10 September 2020 / 07:28 WIB
Wakil Menteri Agama: Jakob Oetama, legenda pers yang independen
ILUSTRASI. Keluarga menata peti jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama?saat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta, Rabu (9/9/2020).


Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengenang Jakob Oetama sebagai legenda pers nasional. Di mata Zainut, Jakob amat berjasa dalam membesarkan pers Tanah Air.

Oleh karenanya, Indonesia berduka atas berpulangnya Jakob, Rabu (9/9/2020). "Pak Jakob Oetama adalah sosok yang namanya sudah melegenda di dunia pers nasional, karena hidupnya didedikasikan sepenuhnya untuk dunia pers," kata Zainut melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/9).

"Dan dengan kekuatan cinta dan kesabaran beliau telah berhasil membesarkan pers nasional di negeri tercinta," tuturnya.

Zainut mengatakan, Jakob menjadi sumber referensi dan inspirasi dari berbagai kalangan jurnalis, baik pemula maupun senior. Jakob merupakan figur jurnalis profesional yang mumpuni dan memiliki komitmen ke-Indonesiaan dan kemanusiaan yang kuat.

Baca Juga: Jubir Presiden: Jakob Oetama merupakan mercusuar pers Indonesia

Jakob banyak mengajarkan nilai-nilai humanisme, demokrasi, dan keterbukaan. Keberpihakan pada kelompok kecil, rentan, dan tertindas menjadi menu literasi media yang terus dibangun dan dikembangkan Jakob.

Jakob juga bersikap terbuka terhadap kritik dan pendapat, namun tetap kritis dan konstruktif. Hal itulah, kata Zainut yang menjadi kekuatan Jakob dalam menjalankan fungsi kontrol pers kepada pemerintah. "Sehingga beliau tetap independen dan tidak tersandera oleh kelompok aliran politik manapun, dan tetap merdeka dalam menyampaikan kritik dan pendapat," ujarnya.

Zainut menyebut, Jakob adalah tokoh yang mengembangkan pemikiran keagamaan inklusif dan moderat. Sebuah praktik keagamaan yang menjaga harmoni kebhinekaan, kerukunan sosial, serta menghormati kearifan lokal dan memuliakan harkat kemanusiaan.

Pesan-pesan moral itu disampaikan Jakob baik melalui lisan maupun tulisan, yang selalu aktual dan mencerahkan. "Kami semua merasa kehilangan sosok teladan yang rendah hati, sederhana dan selalu menginspirasi," kata Zainut.

"Selamat jalan Pak Jakob Oetama, semoga engkau istirahat dengan tenang dan selalu tersenyum di alam keabadian," tutur Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia itu.

Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020), dalam usia 88 tahun. Jakob wafat karena megalami gangguan multiorgan.

Usia sepuh kemudian memperparah kondisi Jakob hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Felix Prabowo Salim mengatakan kondisi awal Jakob Oetama saat masuk rumah sakit sudah mengalami gangguan multiorgan.
Dia pertama kali masuk ke rumah sakit pada 22 Agustus 2020. Kondisinya sempat membaik, namum kemudian memburuk lagi. Hingga pada Minggu (6/9/2020) sore, Jakob koma.
“Selama perawatan sempat sebenernya naik turun, di mana selama perawatan hampir lebih dari dua minggu sempat perbaikan dan terjadi penurunan, hanya pada saat-saat terakhir karena faktor usia dan kondisi semakin memburuk akhirnya beliau meninggal,” ujar Felix.

Baca Juga: Selamat jalan Jakob Oetama, peletak pilar Kompas Gramedia telah berpulang

Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Krisiandi

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wamenag: Jakob Oetama Sosok Legenda Pers yang Independen".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×