kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Usai Pemilu, Mantan Komisioner KPK minta masyarakat kembali rajut persatuan


Kamis, 25 April 2019 / 15:08 WIB
 Usai Pemilu, Mantan Komisioner KPK minta masyarakat kembali rajut persatuan


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Aliansi Masyarakat Sipil untuk Kemanusiaan mengajak seluruh elemen masyarakat kembali merajut persatuan bangsa pasca perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Hal ini diungkapkan menyusul banyaknya problematika bangsa yang harus diselesaikan secara bersama-sama, seusai kontestasi Pemilu yang digelar pada 17 April 2019 kemarin.

“Masih banyak agenda besar pembangunan bangsa yang harus diselesaikan bersama-sama. Mulai dari  memberantas korupsi, membangun warga yang tertib hukum dan beretika, reformasi lanjutan dalam pelayanan publik dan penegakan hukum,” ungkap Perwakilan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Kemanusiaan, Erry Riyana Hardjapamekas di Jakarta, Rabu (24/4) dalam siaran pers.

Selain persatuan, Erry bilang, dirinya juga mengajak seluruh anggota masyarakat bersikap rasional dalam memaknai paham berbangsa dan bernegara pada konteks demokrasi yang beradab. Satu diantaranya dengan menyelesaikan secara hukum jika terdapat indikasi manipulasi data dan korupsi politik saat pelaksanaan Pemilu 2019.

“Kita selesaikan secara hukum bila ada manipulasi data dan korupsi politik dalam bentuk apapun, oleh siapapun dan pihak manapun. Kita dukung kawal dan awasi kerja besar KPU. Laporkan setiap dugaan penyimpangan kepada Bawaslu, DKPP dan Aparat Penegak Hukum,” tegas dia.

Apresiasi KPU

Seiring dengan pehitungan hasil Pemilu (real count) yang tengah dilakukan, beragam kritik dan upaya delegitimasi diarahkan kepada jajaran KPU dari pihak-pihak yang merasa tidak puas.

Yang ironi, di tengah upaya delegitimasi tersebut terdapat sedikitnya 119 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada saat pelaksanaan dan proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019.

Berangkat dari fakta tersebut, Erry pun menghimbau agar seluruh anggota masyarakat  memberi dukungan dan kepercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk dapat bekerja secara optimal, objektif serta transparan dalam perhitungan suara Pemilihan Presiden 2019.

“Mari kita doakan para patriot pahlawan demokrasi kita yang gugur dalam menjalankan tugas mulia. Semoga arwah merea mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan,” tutup Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2003-2007 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×