Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah United Arab Emirates atau Uni Emirat Arab (UEA) berencana akan berinvestasi pada sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia yakni Indonesia Investment Authority (INA).
Melansir dari Emirates News Agency, negara di Timur Tengah ini akan menyuntikkan dana sebesar US$ 10 miliar, atau setara dengan Rp 144,71 triliun apabila menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan harga Jumat (26/3).
Informasi tersebut disampaikan oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed. Rencananya, dana segar tersebut akan difokuskan pada sektor-sektor strategis di Indonesia, seperti infrastruktur, jalan, pelabuhan, pariwisata, pertanian, dan sektor-sektor lain mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Juru bicara INA Masyita Crystallin mengatakan, minat investasi UEA sejalan dengan adanya hubungan baik dengan Indonesia yang sudah berlangsung lama melalui berbagai kerjasama di berbagai level. Termasuk presiden dan menteri-menteri termasuk yang berada pada Dewan Pengawas INA, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Duta Besar Indonesia untuk UEA Husin Bagis. “Kami menyambut baik pengumuman dari pemerintah UAE yang menunjukkan komitmen untuk mendukung kemajuan dan pembangunan Indonesia melalui kerjasama dengan INA,” kata Masyita kepada Kontan.co.id, Senin (29/3).
Baca Juga: Ada telepon Jokowi ke Putra Mahkota UEA di balik investasi UEA Rp 140 triliun ke INA
Kata Masyita, pihaknya akan menindaklanjuti minat dan komitmen dari investor potensial termasuk komitmen dari UEA tersebut melalui one-on-one discussion untuk membicarakan detil alokasi komitmen dan struktur investasi termasuk preferensi aset.
“Kami telah menerima minat dan komitmen dari sejumlah investor global dengan nominal dan preferensi investasi yang bervariasi yang tentunya kami sambut baik dan positif,” ujar Masyita.
Masyita menambahkan, sebelumnya UAE melalui Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) telah ikut memainkan peran penting dalam pembentukan INA. Peran ini terutama memberikan masukan terkait pembentukan sebuah SWF mencakup tata kelola maupun kegiatan komersialnya.
Baca Juga: Keberadaan Indonesia Investment Authority (INA) belum signifikan untuk jangka pendek
Ke depan, Masyita mengatakan pihaknya akan terus bekerja keras untuk mengembangkan INA menjadi sebuah SWF bertaraf internasional dan membentuk struktur fund yang mengikuti global best practice, commercially viable dan tata kelola yang baik dan transparan. Sebagai info, investasi yang dilakukan INA adalah ko-investasi bersama mitra investor dengan tujuan aset domestik strategis.
Dengan model bisnis tersebut, INA dan mitra investor bersama-sama melakukan penyertaan kepada perusahaan patungan (fund) sesuai kesepakatan bersama. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah melakukan injeksi modal kepada INA sebesar Rp 15 triliun dan akan ditingkatkan menjadi Rp 75 triliun di tahun 2021 sebagai basis penyertaan modal INA pada fund yang akan dibentuk.
Baca Juga: IPO dan SWF-INA menjadi opsi BUMN untuk meraih pendanaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News