kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UN tak lagi menakutkan


Senin, 13 April 2015 / 12:54 WIB
UN tak lagi menakutkan
ILUSTRASI. willem.kurniawan-Produksi Tolak Angin SIDO-Pabrik baru SIDO diclaim zero accident atau zero human error


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMA/SMK/MA mulai digelar hari ini, Senin (13/4). Pemandangan berbeda langsung terlihat saat berada di salah satu sekolah yang melaksanakan UN tersebut, yakni SMA Negeri 78, Jakarta Barat.

Jika biasanya para murid berangkat dan sampai lebih awal untuk belajar di sekolah, hal tersebut tidak terlihat lagi. Murid yang membawa buku untuk mengulang yang telah dipelajari pun hanya sedikit. Kebanyakan murid-murid malah bercanda dengan teman-temannya.

Pantauan Kompas.com sekira jam 07.00 WIB, sekumpulan murid sudah tiba di sekolah untuk mengikuti UN dengan sistem berbasis komputer sesi pertama. Mereka diwajibkan sudah berada di ruang ujian paling lambat jam 07.15 WIB.

Mata pelajaran yang diujikan untuk hari ini adalah Bahasa Indonesia. Salah satu kelompok murid yang duduk bersama terdengar riang berbincang satu sama lain dengan teman-temannya. Mereka mendiskusikan kemungkinan soal yang keluar untuk ujian Bahasa Indonesia sembari bercanda.

"Kalau Bahasa Indonesianya love kan sayang ya, gimana lu bilang ke gebetan kalau aku sayang kamu, hayooo," ujar seorang murid laki-laki ke temannya.

"Kalau aku sih, yes ya," jawab temannya, yang dengan disambut tawa teman-temannya yang lain.

Beberapa murid lainnya yang juga ada di kantin hanya bernyanyi bersama sambil menyantap sarapan mereka. Saat ujian sudah mau dimulai, beberapa guru dan pengawas pun mengajak murid-murid yang masih berkumpul untuk segera masuk ke ruang ujian.

Sambil berjalan masuk ke ruang ujian, beberapa murid pun masih sempat bercanda dengan guru dan pengawas yang berdiri di depan pintu ruang ujian.

Murid-murid menyalami guru dan pengawas satu per satu lalu meminta doa mereka agar ujian berjalan lancar. "Doakan kami ya, Pak," sebut mereka satu per satu.

UN tahun ini memang sudah bukan jadi penentu kelulusan, melainkan sebagai salah satu indikator untuk bisa diterima di perguruan tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyebutkan, penentu kelulusan para peserta didik diserahkan sepenuhnya ke pihak sekolah dengan salah satu penentu kelulusan berupa ujian sekolah.

Jumlah peserta yang mengikuti UN CBT (computer based test) di SMA Negeri 78 adalah 360 murid, yang terdiri dari 289 murid jurusan IPS dan 271 murid jurusan IPA. Sebanyak 30 sekolah yang dianggap siap mengikuti UN CBT di DKI Jakarta yaitu satu SMP, tiga SMA, dan 26 SMK.

Di jenjang SMP, yang siap mengikuti UN CBT adalah SMPK Penabur 2 Jakarta. Sementara itu di jenjang SMA, yang sudah siap mengikuti UN CBT adalah SMA Negeri 70, SMA Negeri 78, dan SMA Negeri 30. (Andri Donnal Putera)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×