Reporter: Riendy Astria | Editor: Rizki Caturini
DENPASAR. Kendati pelaksanaan proyek kartu tanda penduduk (KTP) elektronik masih carut marut, Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) tetap melunasi pembayaran uang muka perangkat e-KTP sebesar 20% ke konsorsium Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI), selaku pemenang tender proyek besar ini. Nilai uang mukanya mencapai Rp 482 miliar.
Tapi karena terpotong hari Sabtu dan Minggu, kemungkinan konsorsium baru bisa mencairkan uang muka tersebut pada Senin (24/10). Dirjen Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kemdagri, Irman bilang, konsorsium tak usah khawatir karena sudah ada surat perintah membayar (SPM) dan diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Irman mengklaim, proyek e-KTP di 197 kabupaten/kota sudah terealisasi 40,3% dari target. Realisasi proyek mencakup pendistribusian alat, pemasangan jaringan, hingga pelayanan pembuatan e-KTP. "Itu realisasi fisik proyek e-KTP dari target tahun ini," kata Irman, Jumat (21/10).
Klaim Kemdagri ini sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab, dalam rapat koordinasi Kemdagri dengan kepala daerah di 197 kabupaten/kota pada Rabu (19/10), diketahui masih banyak daerah belum menerima perangkat pembuat e-KTP. Kondisi ini bahkan memaksa Kemdagri memundurkan batas waktu penyaluran perangkat e-KTP sampai 5 November 2011.
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi optimistis penyaluran perangkat e-KTP bisa memenuhi batas waktu. Adapun untuk target pembuatan KTP elektronik, ia menghimbau seluruh daerah bekerja lebih keras lagi.
Dalam satu hari, setiap kecamatan harus bisa melayani 300 orang. "Target itu harus tercapai karena ada kecamatan yang bisa melayani 540 orang per hari," ujar dia. Gamawan berharap seluruh daerah bisa membantu menyukseskan program e-KTP.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Badung, Bali, Gede Wijaya mengatakan, setiap kecamatan di wilayahnya saat ini baru bisa melayani pembuatan e-KTP bagi 205 orang per hari. Padahal jumlah warga yang wajib memiliki e-KTP sebanyak 350.484 orang.
Kabupaten Badung menyiasati dengan mengoperasikan satu unit mobil keliling. Mobil ini akan melayani warga dalam membuat e-KTP. Mobil keliling yang dilengkapi dua alat e-KTP itu disiagakan di setiap kecamatan secara bergilir. Selain mengoperasikan mobil keliling, Kabupaten Badung juga menambah personil dan waktu pelayanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News