Reporter: Rika Theo |
JAKARTA. Pemda DKI Jakarta berencana menutup sejumlah titik putaran jalan (U Turn) di kawasan Jakarta Timur yang menjadi sarang kemacetan. Banyaknya kendaraan yang balik arah membuat kemacetan tak terhindarkan, terutama saat jam sibuk.
"Tak dapat dipungkiri, kepadatan kendaraan di beberapa lajur jalan raya disebabkan karena banyaknya U turn. Untuk itu kami berkoordinasi dengan dinas perhubungan, kira-kira mana U turn yang masih diperlukan dan mana yang sebaiknya ditutup,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi Sularso, saat dihubungi, Minggu (4/11/2012).
Mirza menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mendata sejumlah putaran yang kerap menimbulkan kemacetan antara lain:
- Jalan Raya Radin Inten, tepatnya di depan SMKN 48, Duren Sawit.
- Jalan Raya Pemuda (depan SMA Labschool Rawamangun)
- Jalan Raya Ahmad Yani (depan Universitas Jayabaya, dan sekitar Gedung Bea Cukai)
- Jalan Raya Jatiwaringin (depan Komplek AURI, Cipinang Melayu)
- U-Turn sepanjang Jalan Raya Bekasi dan Jalan Raya Bogor (depan pasar Kramatjati).
Suku Dinas Perhubungan akan menyampaikan hasil rekomendasinya kepada Dinas Perhubungan. "Selanjutnya nanti dinas perhubungan yang akan memutuskan untuk ditutup atau ditata ulang,” kata Mirza.
Pemantauan di lapangan, U turn di Jalan Radin Inten, depan SMKN 48, Durensawit, menjadi langganan macet, terutama di saat jam sibuk. Banyaknya kendaraan yang berputar arah di U turn tersebut menimbulkan macet yang dapat mengular hingga 2 kilometer.
Kemacetan ditambah dengan kehadiran 'Pak Ogah' yang mendahulukan pengendara yang memberi uang untuk lewat. Terlebih, posisi U turn tepat di jalur yang mengalami penyempitan, dari 6 ruas jalan kemudian mengecil menjadi 4 ruas jalan. Kondisi serupa terjadi di Jalan Raya Jatiwaringin, depan Komplek Auri, Cipinang Melayu, dan Makasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News