Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) tengah mempersiapkan tender sejumlah jalan tol. Tercatat, ada tujuh jalan tol yang akan dilepas untuk dilelang ke publik di tahun ini.
Kepala Bidang Investasi BPJT Sudiro Roy mengatakan ketujuh tol tersebut yakni Semarang-Demak, Serang- Panimbang seksi II Rangkasbitung- Bojong, Gedebage-Cilacap-Yogyakarta, Semanan - Balaraja, Samarinda - Bontang, Kamal-Teluk Naga- Rajeg serta Tol Lingkar Timur Surabaya yang akan di-bundling dengan lelang operator dan pemeliharaan Jembatan Suramadu. Menurutnya dari ketujuh tol itu dua diantaranya akan menggunakan skema availability payment (AP), yakni Tol Serang Panimbang seksi II Rangkasbitung- Bojong dan Samarinda-Bontang
Dalam waktu dekat, ia bilang Tol Serang Panimbang seksi II Rangkasbitung- Bojong dengan nilai investasi Rp 3,5 triliun siap untuk dilelang menggunakan AP kesejumlah investor. Ia menjelaskan, saat ini sudah ada lima Konsorsium yaitu PP Nindya Karya, PT Waskita Karya dan tiga konsorsium dari Cina yaitu China Harbour Indonesia, Konsorsium China Communications Costruction Indonesia-WIKA-MMM, dan China State Construction Engineering Cooperation yang lolos tahap prakualifikasi.
Namun untuk Tol Samarinda-Bontang sepanjang 94 km dengan nilai investasi 13,4 triliun ia bilang baru bisa diselesaikan persiapan tendernya pada akhir tahun 2018. "Siapapun yang siap melaksanakan lelang harus siap membiayai pembangunannya dulu, negara akan bayar setelah konstruksinya selesai. Tapi ini kita juga tengah evaluasi akan bisa dicicil berapa lama,"kata Roy kepada Kontan.co.id, Minggu (7/1).
Nah, lima tol lainnya akan tetap menggunakan skema build-operate-transfer (BOT). Tol Semarang-Demak sepanjang 25,25 km dengan investasi Rp 7,71 triliun, Semanan - Balaraja sepanjang 31,67 km bernilai investasi Rp 10,30 triliun, Kamal-Teluk Naga- Rajeg sepanjang 38,6 km atau senilai Rp 17,47 triliun, serta Gedebage-Cilacap-Yogyakarta sepanjang 480 km yang tengah dikaji nilai investasinya.
BPJT menargetkan bisa menyelesaikan persiapannya pada pertengahan tahun ini. "Khusus Gedebage-Cilacap-Yogyakarta kami masih evaluasi dari Gedebage-Cilacap, untuk Cilacap-Yogyakarta kami masih menunggu kelengkapan persyaratan dari pemrakarsa,"jelas dia.
Untuk Tol Lingkar Timur Surabaya sepanjang 23 km sementara ini akan menelan investasi Rp 5,63 triliun. Tapi BPJT masih akan mengkaji nilai investasi tersebut. Tol ini akan di-bundling dengan lelang operator dan pemeliharaan Jembatan Suramadu sepanjang 5,4 km.
BPJT masih memerlukan waktu lebih lama menyelesaikan pengkajian lelang proyek ini. Makanya Roy menargetkan akhir tahun ini bundling proyek tersebut baru bisa dilelang.
Sementara itu Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto berujar, pihaknya mencatat sepanjang tahun 2017 sudah banyak perusahaan yang memprakarsai pembangunan jalan tol. Artinya, bakal ada lagi jalan tol yang akan dikaji untuk persiapan tender.
Arie bilang, tercatat sudah ada belasan konsorsium dari dalam dan luar negeri yang mengajukan prakarsa jalan tol di tahun ini. "Kita masih terus terima pengusaha yang pemrakarsa, tapi masih ada beberapa swasta yang masih kurang pemenuhan persyaratannya karena prosesnya kan harus right to match," pungkas Arie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News