Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren belanja masyarakat, terutama di segmen kelas menengah, mulai menunjukkan penguatan pada awal Oktober 2025.
Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai, belanja rumah tangga kelas menengah mulai naik, seiring dengan mulai turunnya suku bunga dan meningkatnya belanja pemerintah, sejalan juga dengan kepercayaan konsumen yang mulai pulih.
“(Dorongannya) belanja pemerintah naik dan suku bunga mulai turun,” tutur David kepada Kontan, Senin (27/10/2025).
Baca Juga: Tren Belanja Masyarakat Meningkat pada Awal Oktober 2025, Didorong Kebutuhan Esensial
Namun demikian, David menilai penguatan konsumsi saat ini masih bersifat momentum. Artinya, kenaikan daya beli belum menunjukkan tren yang benar-benar stabil dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, David menekankan bahwa agar penguatan konsumsi bisa lebih berkelanjutan, perlu dilakukan penguatan kapasitas institusional. Menurutnya, kapasitas kelembagaan yang kuat akan memperbaiki kualitas, produktivitas, dan efektivitas birokrasi.
“Serta kelembagaan perlu terus diperkuat,” ungkapnya.
Tren Konsumsi kelas Menengah-Atas Meningkat
Adapun berdasarkan data Indeks Transaksi Belanja (Intrabel) Bank Central Asia (BCA), hingga 21 Oktober 2025 pertumbuhan belanja tercatat menguat menjadi 5,9% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dibandingkan September 2025 yang hanya meningkat 4,9% YoY.
David menjelaskan, peningkatan konsumsi mulai terlihat sejak September 2025 lalu dan terutama didorong oleh kelompok kelas menengah ke atas.
“Mulai September Intrabel naik tinggi, pendorongnya terutama dari kelas menengah-atas,” jelasnya.
Menurut David, terdapat beberapa faktor utama yang menopang kenaikan belanja tersebut. Pertama, kepercayaan konsumen yang mulai pulih, seiring dengan meningkatnya faktor wealth effect juga seiring meningkatnya harga aset investasi.
Baca Juga: Purbaya Ramal Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5,5%: Saham Naik, Belanja Masyarakat Kencang
Sebagaimana diketahui, wealth effect adalah terjadinya peningkatan nilai aset seseorang (seperti rumah atau saham) membuat mereka merasa lebih kaya, sehingga mereka cenderung meningkatkan pengeluaran mereka.
Kedua, tren realisasi belanja pemerintah yang mulai kencang menuju akhir tahun akhirnya mendorong belanja masyarakat.
Ketiga tren suku bunga mulai turun. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) telah melakukan pemangkasan BI-Rate sebanyak 150 basis poin sejak September 2024.
David menilai, tren penguatan konsumsi kemungkinan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
“(Tren konsumsi ke depan) kelihatannya tren masih kuat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa konsistensi realisasi belanja pemerintah menjadi kunci agar momentum ini tidak kembali melemah. Maklum, sejauh ini, tren belanja pemerintah hanya baru menguat menuju akhir tahun saja.
Selanjutnya: Hippindo Nilai Daya Beli Masyarakat Mulai Pulih Jelang Akhir Tahun 2025
Menarik Dibaca: Musim Laporan Keuangan jadi Katalis, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini dari IPOT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













