kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.327.000   -23.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.635   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.117   -154,57   -1,87%
  • KOMPAS100 1.129   -18,19   -1,59%
  • LQ45 825   -3,57   -0,43%
  • ISSI 283   -7,10   -2,45%
  • IDX30 433   -0,85   -0,20%
  • IDXHIDIV20 501   2,69   0,54%
  • IDX80 126   -1,00   -0,79%
  • IDXV30 137   0,20   0,15%
  • IDXQ30 139   0,50   0,36%

Tren Belanja Kelas Menengah Mulai Membaik, Namun Masih Bersifat Momentum


Senin, 27 Oktober 2025 / 16:39 WIB
Tren Belanja Kelas Menengah Mulai Membaik, Namun Masih Bersifat Momentum
ILUSTRASI. Tren belanja masyarakat, terutama di segmen kelas menengah, mulai menunjukkan penguatan pada awal Oktober 2025. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren belanja masyarakat, terutama di segmen kelas menengah, mulai menunjukkan penguatan pada awal Oktober 2025.

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai, belanja rumah tangga kelas menengah mulai naik, seiring dengan mulai turunnya suku bunga dan meningkatnya belanja pemerintah, sejalan juga dengan kepercayaan konsumen yang mulai pulih.

“(Dorongannya) belanja pemerintah naik dan suku bunga mulai turun,” tutur David kepada Kontan, Senin (27/10/2025).

Baca Juga: Tren Belanja Masyarakat Meningkat pada Awal Oktober 2025, Didorong Kebutuhan Esensial

Namun demikian, David menilai penguatan konsumsi saat ini masih bersifat momentum. Artinya, kenaikan daya beli belum menunjukkan tren yang benar-benar stabil dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, David menekankan bahwa agar penguatan konsumsi bisa lebih berkelanjutan, perlu dilakukan penguatan kapasitas institusional. Menurutnya, kapasitas kelembagaan yang kuat akan memperbaiki kualitas, produktivitas, dan efektivitas birokrasi.

“Serta kelembagaan perlu terus diperkuat,” ungkapnya.

Tren Konsumsi kelas Menengah-Atas Meningkat

Adapun berdasarkan data Indeks Transaksi Belanja (Intrabel) Bank Central Asia (BCA), hingga 21 Oktober 2025 pertumbuhan belanja tercatat menguat menjadi 5,9% secara tahunan atau year on year (YoY), naik dibandingkan September 2025 yang hanya meningkat 4,9% YoY.

David menjelaskan, peningkatan konsumsi mulai terlihat sejak September 2025 lalu dan terutama didorong oleh kelompok kelas menengah ke atas.

“Mulai September Intrabel naik tinggi, pendorongnya terutama dari kelas menengah-atas,” jelasnya.

Menurut David, terdapat beberapa faktor utama yang menopang kenaikan belanja tersebut. Pertama, kepercayaan konsumen yang mulai pulih, seiring dengan meningkatnya faktor wealth effect juga seiring meningkatnya harga aset investasi.

Baca Juga: Purbaya Ramal Ekonomi Kuartal IV Tumbuh 5,5%: Saham Naik, Belanja Masyarakat Kencang

Sebagaimana diketahui, wealth effect adalah terjadinya peningkatan nilai aset seseorang (seperti rumah atau saham) membuat mereka merasa lebih kaya, sehingga mereka cenderung meningkatkan pengeluaran mereka.

Kedua, tren realisasi belanja pemerintah yang mulai kencang menuju akhir tahun akhirnya mendorong belanja masyarakat.

Ketiga tren suku bunga mulai turun. Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) telah melakukan pemangkasan BI-Rate sebanyak 150 basis poin sejak September 2024.

David menilai, tren penguatan konsumsi kemungkinan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.

“(Tren konsumsi ke depan) kelihatannya tren masih kuat,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa konsistensi realisasi belanja pemerintah menjadi kunci agar momentum ini tidak kembali melemah. Maklum, sejauh ini, tren belanja pemerintah hanya baru menguat menuju akhir tahun saja.

Selanjutnya: Hippindo Nilai Daya Beli Masyarakat Mulai Pulih Jelang Akhir Tahun 2025

Menarik Dibaca: Musim Laporan Keuangan jadi Katalis, Ini Rekomendasi Saham Pekan Ini dari IPOT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×