Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Perdagangan dan Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menggelar kerja sama untuk peningkatan serapan TKI formal. Nantinya, Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) akan ditugaskan untuk mempromosikan potensi tenaga kerja dalam setiap kegiatan pameran dan misi dagang Indonesia yang digelar di luar negeri.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan, kerja sama pihaknya antara BNP2TKI bertujuan untuk memperluas pasar tenaga kerja Indonesia sehingga dapat memperbesar masuknya devisa negara.
"Neraca perdagangan saat ini hanya fokus pada perdagangan barang yang terdiri dari sektor migas dan non-migas, padahal sektor perdagangan jasa dari TKI cukup besar potensinya untuk ditingkatkan," kata dia, menandatangani memorandum of understanding (MoU) terkait pengembangan dan peningkatan tenaga kerja di luar negeri, Selasa (12/1).
Dengan nota kesepahaman ini, Kementerian Perdagangan akan mempromosikan tenaga kerja baik lewat pameran perdagangan maupun kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, multilateral, dan regional. Selain itu, pihaknya akan turut terlibat dalam pembianaan TKI yang telah kembali ke Tanah Air dalam mengembangkan usaha dagangnya.
Menurut Lembong, pihaknya berharap dengan kerja sama ini TKI juga bisa membantu pemerintah sebagai duta dagang produk-produk Indonesia.
"Pemikiran saya sangat komersial, TKI pasti terkait dengan produk dalam negeri mulai dari makan dan minuman, pakaian, satu aksesoris perhiasan. Penggunaan produk ini kami harap bisa ditularkan di lingkungan kerja TKI," kata dia.
Namun, ia belum bisa memprediksi nilai peningkatan perdagangan jasa yang dapat diraih lewat kerja sama ini. Menurutnya, kementerian Perdagangan sulit menghitung sektor jasa lantaran sangat luas pasarnya serta lebih banyak yang informal.
Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI mengatakan, perluasan penyerapan tenaga kerja Indonesia perlu dilakukan mengingat daya serap industri di dalam negeri masih belum mampu menopang angkatan kerja yang tersedia.
Penyerapan tenaga kerja di dalam negeri sekitar 1,5 juta orang setiap tahun, sedangkan angkatan kerja baru ada 2,8 juta per tahun, sehingga ada potensi 1,3 juta tenaga kerja yang berpotensi untuk dipromosikan lewat Atase Perdagangan maupun ITPC.
Menurut dia, sektor formal yang potensial untuk diserap negara lain yakni sektor kesehatan alias perawat. Ia mengklaim, tenaga kerja perawat asal Indonesia menjadi pilihan utama di Jepang dibandingkan negara penghasil tenaga kerja lain seperti Filipina.
"Saat ini juga ada kebutuhan 4.000 perawat di Amerika Serikat yang akan kami penuhi dalam tiga tahun ke depan," kata Nusron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News