kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,99   -1,65   -0.18%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Tingkat Kemiskinan Melanjutkan Tren Penurunan, Ini Faktor Pendorongnya


Jumat, 05 Juli 2024 / 13:02 WIB
Tingkat Kemiskinan Melanjutkan Tren Penurunan, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Pemerintah telah berhasil menjaga ketahanan ekonomi nasional.. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, kebijakan strategis pemerintah telah berhasil menjaga ketahanan ekonomi nasional. Per Maret 2024, tingkat kemiskinan melanjutkan tren penurunannya menjadi 9,03 persen dari 9,36 persen pada Maret 2023.

Kepala Badan Fiskal (BKF), Febrio Kacaribu, mengungkapkan bahwa jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 berkurang sebanyak 0,68 juta orang dibandingkan dengan Maret 2023, sehingga total penduduk miskin menjadi 25,22 juta orang. Ini merupakan angka kemiskinan terendah dalam satu dekade terakhir.

Secara spasial, penurunan tingkat kemiskinan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Di perkotaan, tingkat kemiskinan turun menjadi 7,09 persen dari 7,29 persen pada Maret 2023.

Sementara itu, di perdesaan, persentase penduduk miskin berkurang menjadi 11,79 persen dari 12,22 persen pada Maret 2023. Penurunan ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan Bali dan Nusa Tenggara mencatat penurunan tertinggi.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih Terjebak di 5%, DPR Beri Catatan untuk RAPBN 2025

Febrio juga menyatakan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia, yang diukur dengan rasio gini, turun menjadi 0,379 pada Maret 2024 dari 0,388 pada Maret 2023. Ini juga merupakan level terendah dalam satu dekade terakhir, dengan penurunan ketimpangan terlihat di perkotaan maupun perdesaan.

Penurunan angka kemiskinan pada Maret 2024 didorong oleh solidnya aktivitas ekonomi domestik dan berbagai program bantuan sosial pemerintah, terutama dalam merespons kenaikan inflasi pangan pada awal 2024.

Febrio menambahkan bahwa penurunan tingkat kemiskinan ini memberikan harapan di tengah stagnasi perekonomian global. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas inflasi guna mendorong peningkatan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya: Pengguna Lazada Bisa Berburu Liburan Gratis ke Tiga Negara di Festival Belanja 7.7!

Menarik Dibaca: Vero Soroti Tren Belanja Luxury di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×