kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga defisit di Indonesia pada tahun depan ala JK


Rabu, 12 Desember 2012 / 22:30 WIB
Tiga defisit di Indonesia pada tahun depan ala JK
ILUSTRASI. katalog promo Tupperware September 2021. Promo Tempat Jajanan Di Katalog Tupperware September 2021, Ada Counterpart Murah


Reporter: Farrel Dewantara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKRTA. Perekonomian Indonesia tahun depan diharapkan mengalami pertumbuhan. Namun, tetap ada hal-hal yang harus diwaspadai. Salah satunya adalah persoalan defisit.

Seperti yang diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada Oktober 2012 neraca perdagangan kita masih kembali mengalami defisit sebesar US$ 1,55 miliar. Ini merupakan defisit neraca perdagangan tertinggi selama lima tahun.

Menurut mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pada tahun depan, defisit akan tetap menjadi masalah bagi Indonesia. "Ada sejumlah defisit yang akan menghadang Indonesia di 2013," ungkap JK pada acara Sarasehan Ekonomi, Rabu (12/12).

Pertama, defisit yang terkait masalah perdagangan. Defisit ini lebih disebabkan oleh kondisi ekonomi global (Eropa dan Amerika) yang membuat ekspor Indonesia menurun.

JK menjelaskan, jika tingkat ekspor tidak bisa diperbaiki, maka  pertumbuhan ekonomi juga akan terganggu. "Kalau ekspor tidak tumbuh, maka pendapatan turun. Tidak bisa kita semena-mena mengatakan ekspor turun terus kita bisa mengandalkan konsumsi domestik," ujarnya.

Kedua, defisit anggaran. Dia menjelaskan, defisit anggaran muncul akibat defisit perdagangan. Jika hal ini yang terjadi, maka yang akan dikurangi adalah belanja modal dan belanja barang. "Akibatnya nanti tenaga kerja juga berkurang," katanya.

Defisit yang terakhir adalah defisit keamanan. Hal ini terkait dengan masalah kesejahteraan dan perburuhan. "Akibat defisit ini, situasi jadi tidak kondusif," terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×