Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), termasuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bakal dibuka pada September tahun ini.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, rencana kebutuhan ASN secara nasional tahun 2023 ditetapkan sebanyak 1.030.751 terdiri aras CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Detail penetapan jumlah kebutuhan atau formasi setiap kementerian/ lembaga/ daerag (K/L/D) masih dalam proses finalisasi sejalan dengan proses validasi dari usulan yang disampaikan masing-masing instansi.
Baca Juga: Persiapan Pendaftaran CPNS 2023, Ini Cara Membuat SKCK Online Di Aplikasi PRESISI
"Saat ini kami masih memaksimalkan validasi beberapa usulan dari K/L/D khususnya usulan untuk program prioritas pendidikan dan kesehatan," papar Anas dalam unggahan sosial Media nya @azwaranas.a3, Rabu (14/6).
Selain itu, pemerintah saat ini juga tengah menyiapkan tahap-tahap penyelenggaraan seleksi, baik untuk rekrutmen PNS maupun PPPK.
"September 2023 ini mulai, kan kita tetapkan dulu formasinya," jelas Anas.
Sebelumnya, Anas menjabarkan total kebutuhan nasional ASN 2023 sebanyak 1.030.751 orang. Rinciannya terdiri dari 15.858 CPNS dosen, 18.595 tenaga teknis lain, 6.472 PPPK dosen, 12.000 PPPK tenaga guru, 12.719 PPPK tenaga kesehatan, dan 15.205 PPPK tenaga teknis lain.
Kemudian untuk tenaga daerah terdapat 580.202 PPPK guru, 327.542 PPPK tenaga kesehatan, dan 35.000 PPPK tenaga teknis lainnya, serta alokasi PNS lulusan kedinasan sebanyak 6.259 orang.
"Jadi totalnya 1.030.751. Ini sementara kita koordinasi di luar instansi yang tidak usulkan, tapi kami mau kaji lagi," ujarnya.
Di sisi lain, Kemenpan RB juga mempertimbangkan formasi CPNS 2023 dengan memperhatikan statistik penerimaan tahun 2022.
Baca Juga: Pemerintah Akan Merekrut Lebih dari 1 Juta CPNS di Tahun 2023 ini
Kala itu pemerintah atas saran Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan formasi sekira 700.000 guru. Akan tetapi, menurut Azwar, setelah dibuka hanya 319.029 orang yang mengikuti tes formasi PPPK guru dan 250.000 orang yang lolos.
"Jadi sebenarnya saran Bapak Presiden mestinya urusan guru dan kesehatan ini selesai di 2022, tetapi belum selesai karena banyak daerah tidak mengusulkan. PPPK tenaga kesehatan juga sama, itu yang lulus hanya 78 persen dari total yang kita siapkan," ujar Anas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
