kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Teror bom Surabaya, aksi balas dendam penangkapan pimpinan JAD


Senin, 14 Mei 2018 / 13:10 WIB
Teror bom Surabaya, aksi balas dendam penangkapan pimpinan JAD
ILUSTRASI. RAPAT KAPOLRI - DPR


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, bom Surabaya tidak hanya terkait aksi teror ISIS tingkat global, tapi juga pembalasan atas peristiwa yang terjadi di tingkat nasional.

Menurut Tito, aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo ini merupakan balasan atas penangkapan pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kelompok yang terafiliasi ISIS di Indonesia, yaitu Aman Abdurrahman.

"Saya sampaikan, diduga pembalasan kelompok JAD karena pimpinannya, Aman Abdurrahman pada Agustus lalu tak dibebaskan," kata Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5).

Tito menjelaskan, Aman Abdurrahman sedianya bebas pada Agustus 2017 silam. Saat itu, Aman telah menjalani hukuman atas dakwaan menggelar pelatihan teror di Aceh sejak 2009.

Namun, Aman Abdurrahman kemudian ditahan kembali atas tuduhan terlibat pendanaan aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta yang terjadi pada awal 2016. "Divonis, seharusnya keluar Agustus (2017), tapi ditangkap kembali," ucap Tito.

Setelah itu, kepemimpinan diserahkan dari Aman ke pimpinan JAD Jatim bernama Zainal Anshori. Akan tetapi, tak lama setelah kepemimpinan diserahkan, polisi menangkap Zainal.

"Yang bersangkutan (Zainal) kemudian ditangkap lagi, lima-enam bulan lalu, dalam kaitan pendanaan untuk memasukkan senjata api dari Filipina selatan ke Indonesia," kata Tito.

Menurut Tito, dua penangkapan itu membuat kelompok JAT dan JAD meradang. Aksi teror pun direncanakan, termasuk kerusuhan di Mako Brimob yang dilakukan narapidana teroris pekan lalu, juga teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

"Mereka memanas dan ingin melakukan pembalasan. Jadi kerusuhan Mako Brimob tak sekadar makanan yang tak boleh masuk, tapi dinamika internasional dan uoaya kekerasan untuk pembalasan," kata Tito. (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolri Sebut Bom Surabaya Aksi Balasan karena Pimpinan JAD Ditangkap",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×