Sumber: Kompas.com | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distribusi LPG 3 kg yang disubsidi oleh pemerintah masih dihadapkan pada berbagai kendala.
Sebagai bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah dan ditujukan kepada golongan tidak mampu, nyatanya sebagian besar konsumen LPG 3 kg adalah golongan kaya. Distribusi LPG 3 kg tidak diatur oleh pemerintah sehingga dijual secara terbuka.
"Subsidi LPG tabung 3 kg dinikmati oleh semua golongan masyarakat, sebagian besar adalah golongan masyarakat kaya. Bahkan 10 persen orang paling kaya itu pun masih beli tabung LPG 3 kg," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara ketika rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
"Ini yang kadang-kadang kita sebut bocor artinya dinikmati bukan oleh yang berhak," lanjut dia.
Jika hal ini terus menerus berlanjut, dikhawatirkan bisa semakin meningkatkan kesenjangan atau rasio gini. Selain itu, dengan mengimplementasikan sistem terbuka juga memunculkan potensi terjadinya pengoplosan dan penimbunan.
Masalah lainnya adalah 73 persen kebutuhan LPG Indonesia dipenuhi dengan impor yang berisiko meningkatkan defisit neraca perdagangan.
Sebagai informasi, realisasi konsumsi LPG tabung 3 kg dalam dua tahun terakhir terus melampaui kuota yang ditetapkan oleh APBN. Suahasil menjelaskan konsumsi LPG 3 kg terus meningkat rata-rata 5,5 persen setiap tahun.
"Angka (pertumbuhan konsumsi LPG 3 kg) sama dengan pertumbuhan ekonomi. Artinya, konsumsi LPG kita memang mengikuti pertumbuhan ekonomi kita, jadi sejalan," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Persen Orang Paling Kaya di Indonesia Menikmati Subsidi LPG 3 Kg".
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News