Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana meningkatkan program biodiesel menjadi 35 persen (B3%) untuk mempercepat penyerapan tandan buah segar (TBS) sawit dalam negeri.
Direktur Bioernergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Edi Wibowo menyampaikan implementasi program B35 masih menunggu hasil diskusi dari beberapa pihak terkait.
“Untuk implementasi B35 kami masih menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan dan juga kebijakan dari Kementerian Koordinator Maritim (Kemenko Marvest) dan Kementerian Perekonomian (kemenko),” tutur Edi pada Kontan.co.id, Kamis (28/7).
Baca Juga: Ini Kerumitan yang Dihadapi Pengusaha Kelapa Sawit di Indonesia
Terkait kapan pastinya program B35 dijalankan, Edi tidak dapat memberikan kepastian tanggalnya. Pihaknya pun tidak berkomentar lebih terkait apakah rencana B35 ini akan tetap dilaksanakan sesuai rencana di akhir bulan Juli ini.
Staf Khusus Menko Marvest, Firman Hidayat mengatakan hal yang serupa. Dikatakannya, saat ini program B35 masih dalam proses kajian dan tidak menyatakan kapan program B35 ini akan mulai dilaksanakan.
“Saat ini masih dalam proses kajian,” kata Firman.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan implementasi program B35 akan mulai dijalankan pada akhir Juli 2022 ini. Bahkan sejumlah penyesuaian pun telah dilakukan.
Baca Juga: Pungutan Ekspor Dihapus, Angin Segar untuk Saham CPO
Kontan mencatat, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan, implementasi B35 diharapkan ikut meningkatkan serapan sawit.
“Ya ini konteksnya dalam industri sawit nasional, konteksnya dari situ sekarang kan harga sawit turun. Jadi dalam konteks itu kalau dinaikkan permintaan dan harganya naik ini dalam rangka menolong harga tandan buah segar (TBS) semakin bagus, sekarang kan turun," terang Dadan, Kamis (7/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News