kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,09   7,74   0.83%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak corona, anggaran revitalisasi pasar Kemendag dipangkas


Rabu, 22 April 2020 / 20:38 WIB
Terdampak corona, anggaran revitalisasi pasar Kemendag dipangkas
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto meresmikan Pasar Banjarejo di Blora, Jawa Tengah, Rabu (29 Januari 2020). Revitalisasi Pasar Banjarejo merupakan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat ekonomi kerakyatan.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengatakan, adanya realokasi dan refocussing anggaran Kemdag untuk penanganan pandemi virus corona berdampak pada berkurangnya anggaran pembangunan dan/atau revitalisasi pasar.

"Anggaran yang sangat vital terkait dengan pembangunan pasar terkurangi yang tadinya Rp 592 miliar, dikurangi menjadi Rp 204 miliar," kata Suhanto dalam rapat kerja dengan DPR, Rabu (22/4).

Baca Juga: Menperin ungkap alasannya tetap izinkan perusahaan beroperasi selama PSBB

Suhanto mengatakan, tadinya anggaran sebesar Rp 592 miliar untuk pembangunan atau revitalisasi pasar di 134 kabupaten/kota. Dana tersebut untuk revitalisasi 4 tipe pasar yakni pasar tipe A yang membutuhkan anggaran Rp 12 miliar, pasar tipe B yang membutuhkan anggaran Rp 8 miliar, pasar tipe C yang membutuhkan anggaran Rp 6,5 miliar, dan pasar tipe D yang membutuhkan anggaran Rp 4 miliar.

Lebih lanjut, Suhanto mengatakan, berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2019 terkait penyalahgunaan anggaran revitalisasi pasar.

Dari temuan itu, BPK merekomendasikan agar Kemendag tidak memberikan anggaran revitalisasi pasar kepada 21 kabupaten/kota sebelum menindaklanjuti temuan BPK.

Baca Juga: Usulan Susi Pudjiastuti: Hapus Kemendag dan Kemenperin untuk hapus mafia impor

Suhanto mengatakan, pihaknya saat ini tengah membuat simulasi agar anggaran yang ada dapat melakukan revitalisasi pasar secara optimal. Ia menyebutkan, saat ini terdapat 700 permohonan pengajuan anggaran revitalisasi pasar dari daerah.

"Prinsipnya kami juga ingin agar daerah yang terdampak covid-19 di akhir tahun dengan situasi yang mepet dengan anggaran yang relatif kecil, kami berharap dapat diselesaikan pembangunan pasar tersebut," ujar Suhanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×