Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi cadangan devisa pada bulan Juni 2022 masih akan berpotensi turun kembali. Hal ini mengikuti cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2022 yang tercatat US$ 135,6 miliar yang turun tipis pada posisi April 2022 sebesar US$ 135,7 miliar.
Ia memperkirakan, cadangan devisa pada posisi akhir Juni 2022 berada pada kisaran US$ 134 miliar hingga US$ 135 miliar. Hal ini didorong oleh adanya aliran modal keluar asing (capital outflow), yang juga diikuti oleh pelemahan rupiah.
Ia mengatakan, capital outflow terjadi pada pasar saham maupun obligasi, di mana investor asing mencatatkan net sell sebesar US$ 220 juta di pasar saham, dan US$ 737 juta di pasar obligasi.
Sejalan dengan capital outflow yang terjadi, nilai tukar rupiah mengalami penurunan hingga 2,16% sepanjang bulan Juni 2022.
Baca Juga: Diramal Turun Lagi, Cadangan Devisa Juni 2022 Ditaksir di Level US$ 134 Miliar
Lebih lanjut Josua menambahkan, di tengah capital outflow tersebut, pemerintah berhasil menerbitkan Samurai Bonds dengan nominal benchmark size senilai JPY 81 miliar atau setara Rp 9,04 triliun di awal bulan Juni kemarin.
Sehingga hal tersebut membuat dirinya memperkirakan cadangan devisa pada Juni 2022 tidak akan mengalami penurunan terlalu dalam.
"Diperkirakan cadangan devisa berada pada kisaran US$ 134 hingga US$ 135 miliar," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (5/7).
Baca Juga: Kata Gubernur BI Perry Warjiyo soal R&I Pertahankan Rating Utang RI
Sekedar mengingatkan, Bank Indonesia (BI) melaporkan, cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2022 tercatat US$ 135,6 miliar. Jumlah tersebut turun tipis dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada akhir April 2022 sebesar US$ 135,7 miliar.
Posisi cadangan devisa di akhir Mei 2022 tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News