kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tepis kekhawatiran, pengembangan KEK di Jawa dipastikan selektif


Minggu, 31 Maret 2019 / 15:32 WIB
Tepis kekhawatiran, pengembangan KEK di Jawa dipastikan selektif


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Rencana pemerintah memproses peralihan dua kawasan industri di Pulau Jawa menjadi Kawasan Ekonomi Khusus bisa menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, KEK sebelumnya digagas untuk membangun perekonomian di luar Jawa.

Sementara, beralihnya beberapa kawasan industri di Jawa menjadi KEK berpotensi menarik minat investor untuk lebih memilih berinvestasi di Jawa ketimbang pulau lain.  

Kendati begitu, Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto memastikan, pengembangan KEK di dalam Pulau Jawa dilakukan dengan prinsip yang sangat selektif. "Tidak akan mengganggu industri yang sudah ada," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (31/3).

Selain itu, pemerintah tetap akan fokus mengembangkan KEK di luar Jawa. Terutama industri yang memiliki basis pengolahan sumber daya alam.

Sementara, "industri di dalam Jawa meliputi teknologi maju (advanced technology), jasa, substitusi impor, dan industri pionir serta berorientasi ekspor," lanjut Enoh.

Kawasan Industri Kendal, misalnya, dibidik menjadi KEK dengan kegiatan utama yang mendukung industri 4.0, antara lain dalam bidang fashion, farmasi, makanan, dan kosmetik.

Sepanjang tahun lalu, pemerintah telah menetapkan 12 KEK, yakni delapan KEK Industri dan empat KEK Pariwisata. Sebelumnya, Enoh menyebut, ada enam KEK yang ditargetkan dapat beroperasi sebelum paruh pertama tahun ini.

Antara lain Bitung di Sulawesi Utara (zona industri dan logistik), Morotai di Halmahera Maluku Utara (zona pariwisata, industri dan logistik) dan Maloy di Kutai Timur (zona industri dan logistik).

Sedangkan tiga KEK lainnya yang masih dalam proses persiapan operasi antara lain Tanjung Api-api di Palembang (zona industri dan logistik), Tanjung Kalayang di Belitung (zona pariwisata) dan Sorong di Papua Barat (zona industri dan logistik).

"Yang paling dekat (diresmikan) mungkin KEK Sorong di Papua Barat," pungkas Enoh.

Hingga akhir Desember 2018, tercatat komitmen investasi KEK sebesar Rp 104 triliun rupiah dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 10.700 orang. Tahun ini, pemerintah mengharapkan adanya peningkatan investasi hingga Rp 323 triliun dan penciptaan lapangan pekerjaan hingga 947.000 orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×