kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.600   0,00   0,00%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Temui IMF, Indonesia bahas kondisi ekonomi global


Senin, 09 Juli 2012 / 15:06 WIB
Temui IMF, Indonesia bahas kondisi ekonomi global
ILUSTRASI. Kantor dan pelayanan PT ASABRI (Persero) di Jakarta. KONTAN/Muradi


Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pemerintah menerima kunjungan Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde. Dalam pertemuan ini, IMF dan Indonesia membicarakan mengenai kondisi ekonomi global dan dampaknya ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menerangkan, kunjungan Lagarde juga membicarakan dampak koreksi perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 3,5% pada tahun 2013 terhadap negara maju dan negara berkembang. Selain itu, Agus menambahkan, pertemuan itu juga membicarakan, reformasi ditubuh IMF seperti permintaan kelompok G20.

Agus juga menyuarakan sikap Indonesia sebagai negara berkembang kepada IMF. Dia meminta IMF tidak hanya fokus pada krisis Eropa melainkan juga pada negara berkembang lainnya.

Pasalnya, Agus beralasan krisis ekonomi global akan berdampak pada negara berkembang. Selain itu, "Ekonomi negara berkembang tetap tumbuh dan mengkontribusi pertumbuhan ekonomi dunia," katanya, Senin (9/7).

Pertemuan itu tidak membahas soal pemberian pinjaman sebesar US$ 1 miliar. Asal tahu saja, IMF telah meminta komitmen Indonesia sebagai negara G20 untuk berkontribusi dalam penangan krisis ekonomi global dengan meminjamkan dana sebesar US$ 1 miliar.

Lagarde sendiri mengaku mendiskusikan situasi ekonomi terkini baik skala global maupun regional. Mantan Menteri Keuangan Prancis ini mengaku Agus memberikan informasi yang solid mengenai ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×