Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Rekan kerja Chairul Tanjung (CT) di Komite Ekonomi Nasional (KEN) nampaknya tak rela ditinggalkan ketuanya tersebut, untuk mengemban tugas sebagai Menko Bidang Perekonomian.
"Temen-temen sebenarnya enggak rela ya, karena Pak CT banyak sekali memberikan masukan (ke KEN)," ungkap Sekretaris KEN, Aviliani, kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).
"Tapi ada kepentingan yang lebih besar dalam lima bulan ke depan ini. Dan itu dibutuhkan orang yang punya keberanian," sambung Aviliani.
Dia menjelaskan, saat ini Indonesia tengah terbelit masalah anggaran. Menurutnya, perlu ada orang yang berani melakukan terobosan, agar pertumbuhan ekonomi minimal 5,5%, atau mungkin lebih baik yakni 5,8%. "Agar persepsi investor terhadap Indonesia juga tidak jelek," imbuhnya.
Tak hanya soal anggaran, Aviliani juga menyoroti masalah fiskal. Dia menyampaikan, kenaikan tarif tegangan listrik salah satunya yang akan terjadi di bulan-bulan berikutnya perlu dijaga, agar tidak mempengaruhi inflasi.
"Kemudian, dari investasi ini perlu didorong, karena pada saat pemilu ada kecenderungan turun. Kalaupun ada, tidak sebesar saat tidak ada pemilu. Ini saya kira capex (belanja modal) BUMN perlu dipacu agar mendorong pertumbuhan ekonomi," jelas Aviliani.
Atas dasar pertimbangan itulah, anggota KEN sepakat melepaskan CT untuk menggantikan Hatta. Lima bulan, sambungnya, memang waktu yang cukup singkat sekaligus berat bagi CT. Namun, Aviliani memastikan, KEN akan membantu kerja pemerintah di bawah Menko baru, CT. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News