Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terkait lonjakan kasus Covid-19, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, apapun yang dilakukan di rumah sakit, tidak akan pernah cukup jika di sisi hulu tidak dibereskan.
Adapun sisi hulu yang dimaksud ialah penerapan 5M di masyarakat mulai dari disiplin jaga jarak, memakai masker dan mengurangi mobilitas. Diharapkan terjadi penurunan kegiatan mobilitas masyarakat hingga 20% untuk menekan penyebaran virus Corona terutama varian delta.
Saat ini penurunan kegiatan mobilitas masyarakat baru diangka 6% hingga 16%.
"Jangan kemana-mana tapi stay at home itu penting sekali kasihan teman-teman di rumah sakit kasihan para dokter kasihan nakes yang nanti akan menerima gelombang pasien yang akan masuk. Penting sekali kita bereskan di sisi hulunya, kita bereskan sebabnya, agar jangan sampai orang-orang itu bergerak terlalu banyak [tapi] tinggal di rumah," kata Budi saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).
Baca Juga: Jika PPKM Darurat diperpanjang, pertumbuhan ekonomi bisa tertekan
Adapun lonjakan kasus yang terjadi begitu cepat saat ini, salah satu faktornya ialah adanya varian delta. Jika awalnya varian delta terkonsentrasi di Pulau Jawa, Budi mengungkap, saat ini terlihat sudah mulai menyebar ke luar Jawa.
"Jadi Lampung, Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, Papua Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu sudah masuk radar kita di luar rumah sakit-rumah sakit di Jawa. Kalau kita amati penyebarannya dan laju peningkatannya ini ciri-ciri dari varian mutasi delta," imbuh Budi.
Lebih lanjut Budi menerangkan, antisipasi lonjakan kasus akan terus dilihat sampai akhir bulan ini. Oleh karenanya, pemerintah kini harus benar-benar mempersiapkan fasilitas kesehatan.
"Ini sangat ditentukan oleh ketegasan kita disiplin kita untuk mengurangi pergerakan. Saya mohon bantuan rekan media dan juga teman di DPR tolong kurangi pergerakan karena kali ini cepat sekali untuk varian Delta ini," tegasnya.
Baca Juga: Ragu dengan vaksin China, Thailand bakal campur vaksin Sinovac dengan AstraZeneca