Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Menteri Agama Suryadharma Ali belum bisa berkomentar banyak terkait film "The Innocence of Muslims" karya Sam Bacile (52). Film itu diduga mendiskreditkan agama Islam.
Suryadharma menjelaskan bahwa dirinya belum menyaksikan film yang disutradarai oleh warga Yahudi tersebut.
Suryadharma juga meminta agar masyarakat muslim di Indonesia tidak reaktif. "Saya kira tidak perlu resah berlebihan. Kewaspadaan penting, tetapi tidak perlu resah berlebihan," kata Suryadharma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/9).
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ajaran agama Islam tidak mengajarkan kekerasan. Karena itu, Suryadharma berharap masyarakat Indonesia tidak akan terlalu terprovokasi seperti halnya di Mesir yang membenci film tersebut. Masyarakat Indonesia sudah bisa memahami mana film yang baik dan yang tidak baik.
"Islam adalah ajaran yg santun, ajaran yang mengedepankan perdamaian, persaudaraan, dan kasih sayang. Oleh karenanya kalau kekerasan atas nama agama dilakukan, itu sesungguhnya yang bersangkutan bukanlah orang yang beragama dengan baik," ucap Suryadharma.
Suryadharma menilai, masyarakat muslim di Mesir memiliki latar belakang yang berbeda dengan muslim Indonesia. "Mungkin di sana itu terjadi kebencian yang begitu luar biasa terhadap suatu bangsa. Di Indonesia tidak akan terjadi kebencian pada suatu bangsa tertentu," ujar Suryadharma.
Dalam Wall Street Journal, Bacile mengatakan bahwa film "Innocence of Muslims," merupakan usaha politis untuk menarik perhatian atas hal-hal yang hipokrit dalam Islam.
"Islam adalah kanker. Film ini adalah film politik, bukan film agama," ujarnya kepada koran itu. Bacile berperan sebagai produser dan sutradara. Ia membayar 60 aktor dan aktris untuk bermain di film ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News