kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tahun depan, penyaluran voucer pangan diperluas


Selasa, 09 Mei 2017 / 10:12 WIB
Tahun depan, penyaluran voucer pangan diperluas


Reporter: Merlinda Riska, Ramadhani Prihatini | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah akan memperluas penyaluran bantuan sosial dalam bentuk voucer pangan non tunai mulai tahun depan. Penyaluran voucer pangan non tunai ini adalah transformasi dariĀ  program beras miskin (raskin) atau sekarang telah berubah nama menjadi besar untuk rakyat sejahtera (rastra).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, jika tahun ini uji coba rastra yang dikonversi ke voucer pangan baru kepada 1,2 juta penerima di 44 kota di Indonesia. Maka tahun depan diharapkan bisa dilakukan untuk seluruh rumah tangga sasaran.

Menurut Bambang, pemerintah terus memperbaiki penyaluran voucer pangan sebagai pengganti rastra. Sebab selama ini, menurutnya, penyaluran rastra masih belum tepat sasaran. "Kami tengah menyempurnakan rastra, sehingga model penyalurannya sebisa mungkin mendorong daya beli masyarakat, bukan subsidi lagi. Sehingga masyarakat bisa beli beras atau bahan pokok lain sesuai kebutuhan," katanya, Senin (8/9).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui, uji coba penyaluran voucer pangan atau kerap disebut bantuan pangan non tunai (BPNT) di 44 kota/kabupaten, masih belum sempurna. Sebab, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, utamanya terkait kesesuaian data.

Perbaiki data

Untuk itu, Darmin meminta Kementerian Sosial dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk memperbaiki data penerima BPNT. "Datanya harus akurat by name, by address, baru kami bisa menjalankan BPNT dengan baik," ungkap Darmin.

Sembari memperbaiki mekanisme penyaluran dan data, Bambang bilang, pemerintah menargetkan pada tahun depan seluruh rastra bisa disalurkan secara non tunai dengan vocer pangan.

Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Andi Z.A Dulung bilang, tahun depan pemerintah arahnya akan menyalurkan voucer pangan ke 10 juta penerima dari total 15,5 juta penerima. Namun, ia belum bisa memastikan apakah pemerintah akan menambah penyaluran vocer pangan untuk tahun ini dari 1,2 juta penerima menjadi lebih besar. "Saya belum tahu apakah target penyaluran BPNT tahun ini akan ditambah menjadi 2 juta atau 2,5 juta orang. Ini sangat tergantung pada APBN Perubahan 2017," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×