kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.844   -24,00   -0,14%
  • IDX 6.444   1,90   0,03%
  • KOMPAS100 923   0,04   0,00%
  • LQ45 720   -3,67   -0,51%
  • ISSI 203   1,22   0,60%
  • IDX30 375   -2,12   -0,56%
  • IDXHIDIV20 455   -3,38   -0,74%
  • IDX80 104   -0,32   -0,31%
  • IDXV30 111   -0,73   -0,65%
  • IDXQ30 123   -0,64   -0,51%

Survei Mandiri: Masyarakat Terindikasi Melakukan Belanja untuk Gaya Hidup


Selasa, 15 April 2025 / 17:52 WIB
Survei Mandiri: Masyarakat Terindikasi Melakukan Belanja untuk Gaya Hidup
ILUSTRASI. Pengunjung bertransaksi di salah satu booth pada acara Blibli Fashion Fest the Biggest KOLs Preloves Market di Jakarta, Jumat (5/7/2024). Hasil survei dari Mandiri Institute Edisi 6 April 2025 mencatat masyarakat terindikasi lebih melakukan doom spending pada Ramadan 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Hasil survei dari Mandiri Institute Edisi 6 April 2025 mencatat masyarakat terindikasi lebih melakukan doom spending pada Ramadan 2025.

Doom spending merupakan perilaku belanja impulsif yang dilakukan seseorang untuk mengatasi stres atau kecemasan.

“Di Ramadan 2025, masyarakat terindikasi melakukan doom spending, dimana belanja yang bersifat gaya hidup dan impulsif seperti sport, hobby, entertainment, dan handphone tumbuh lebih tinggi,” mengutip laporan tersebut, Selasa (15/4).

Baca Juga: Dari Groceries Hingga Fashion, Ini Tren Belanja Lazada 2024 dan Prediksi 2025

Mandiri Institute mencatat, belanja sport, hobby, entertainment tumbuh sebesar 231% pada Ramadan 2025, atau meningkat dari periode Ramadan 2024 yang hanya tumbuh sebesar 48%. Kemudian, belanja handphone tumbuh 51% pada Ramadan 2025.

Hal ini berbeda dibanding pola di Ramadan 2024 yang mana belanja yang meningkat lebih tinggi adalah kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan dan kebutuhan rumah, dan juga barang durable.

Di sisi lain, masyarakat menggunakan tambahan dana THR untuk membayar biaya pendidikan. Meski demikian, hal ini dapat dipahami sebagai upaya memastikan terpenuhinya kebutuhan primer di depan pada saat ini.

Baca Juga: Sukses Sebelum Usia 30, KHDJH Bangun Bisnis Fashion Muslim Lokal Bersama Shopee

“Ini mengindikasikan masyarakat mungkin cukup ragu dengan kapasitas finansial-nya ke depan, sehingga melakukan prioritisasi konsumsi saat ini untuk mengantisipasi kebutuhan dasar yang akan datang (tahun ajaran baru di pertengahan tahun),” tulis laporan tersebut.

Selanjutnya: WSKT Telah Serap Dana Right Issue Rp 9,44 Triliun Tahun 2021

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (16/4): Cerah hingga Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×