Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi pada April 2020 akan lebih tinggi dari bulan Maret 2020.
Berdasarkan survei pemantauan harga hingga minggu pertama bulan ini, bank sentral memproyeksikan inflasi akan sebesar 0,20% mom atau meningkat dari bulan lalu yang sebesar 0,10% mom sehingga secara tahun kalender inflasi sebesar 0,96% ytd dan secara tahunan 2,80% yoy.
Baca Juga: Pemerintah menjamin stabilitas stok dan harga pangan jelang Ramadan dan Lebaran
Lebih lanjut, BI juga melihat penyumbang inflasi antara lain berasal dari komoditas bawang merah yang naik 0,08% mom, emas perhiasan naik 0,07% mom, jeruk 0,05% mom, gula pasir 0,02% mom.
Serta ada juga tahu mentah, kangkung, tempe, bayam, beras, cabai rawit, air minum kemasan, serta rokok kretek filter yang masing-masing naik 0,01% mom.
Sementara itu, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga dan menghambat laju inflasi pada bulan ini, yaitu cabai merah yang turun 0,09% mom, daging ayam ras 0,03%, serta tarif angkutan udara yang turun 0,01% mom.
Untuk selanjutnya, BI bersama dengan pemerintah dan otoritas terkait akan memperkuat koordinasi untuk menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: Dampak corona, konsumsi listrik industri, mal hotel turun, tapi rumah tangga naik
Di tengah wabah Covid-19 inipun, BI akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan OJK untuk memonitor secara cermat tentang dinamika penyebaran wabah ini serta dampaknya ke perekonomian Indonesia.
Dengan adanya pemantauan ini, BI akan tetap siap dengan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang akan ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News