kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sudah Dilelang Sembilan Kali, Outstanding SRBI Capai Rp 113,7 Triliun


Kamis, 19 Oktober 2023 / 19:50 WIB
Sudah Dilelang Sembilan Kali, Outstanding SRBI Capai Rp 113,7 Triliun
ILUSTRASI. Bank Indonesia's logo is seen at Bank Indonesia headquarters in Jakarta, Indonesia, January 17, 2019. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor terhadap instrumen baru milik Bank Indonesia (BI) berupa Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masih tergolong tinggi. Sejak diluncurkan pada pertengahan September lalu, instrumen ini telah dilelang sebanyak sembilan kali.

Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, pasar menyambut baik penerbitan SRBI yang tercermin pada tingginya penawaran dibandingkan dengan target atau oversubscribed. Hingga 17 Oktober 2023, outstanding SRBI telah mencapai Rp 113,70 triliun.

Perry menambahkan, penerbitan SRBI juga mendukung masuknya aliran investasi portofolio asing. Itu tercermin pada net beli SRBI oleh investor nonresident sebesar Rp 9,81 triliun.

Ia melihat berbagai perkembangan ini secara umum menunjukkan SRBI dapat menggantikan peran Reverse Repo (RR) SBN sebagai instrumen moneter kontraksi.

“Sekaligus dapat menarik aliran modal masuk untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global,” ujar Perry, Kamis (19/10).

Baca Juga: Bulan Depan BI Akan Luncurkan Instrumen SVBI dan SUVBI, Apa Itu?

Sebelumnya, Direktur Treasury & Capital Market CIMB Niaga John Simon mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya memiliki instrumen tersebut. Mengingat, beberapa bank juga ikut dalam lelang SRBI ini sejak diluncurkan.

Hanya saja, ia mengungkapkan tidak menjual instrumen tersebut di pasar sekunder melainkan lebih memilih untuk disimpan sendiri. Sebab, sifat dari instrumen tersebut yang memiliki tenor pendek.

“SRBI itu bagi kami lebih ke arah pengelolaan likuiditas,” ujarnya, belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×