kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suahasil Nazara sebut butuh Rp 3.779 triliun untuk memitigasi perubahan iklim


Selasa, 16 November 2021 / 13:20 WIB
Suahasil Nazara sebut butuh Rp 3.779 triliun untuk memitigasi perubahan iklim
ILUSTRASI. Suahasil Nazara sebut butuh Rp 3.779 triliun untuk memitigasi perubahan iklim


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam rangka memitigasi perubahan iklim, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk mengurangi emisi CO2 dari 2020 hingga 2030 memerlukan biaya sekitar Rp 3.779 triliun.

“Dari hitungan tersebut, dibutuhkan Rp 343,6 triliun per tahun untuk mengurangi emisi CO2. Ini angkanya bukan angka main-main ternyata,” kata Suahasil Nazara dalam IAI Sustainability Roundtable Discussion, Selasa (16/11).

Suahasil Nazara memerinci, kebutuhan biaya tersebut terdiri dari sektor kehutanan yang membutuhkan biaya sebesar Rp 93,28 triliun, untuk energi dan transportasi sebesar Rp 3.500 triliun, untuk industri penggunaan produk (IPPU) membutuhkan biaya sebesar Rp 920 miliar, untuk limbah Rp 181,4 triliun, dan untuk pertanian sebesar Rp 4,04 triliun.

Baca Juga: Pemerintah mendorong peningkatan kapasitas usaha pariwisata dan ekonomi kreatif

Seperti yang kita ketahui, Indonesia sendiri berkomitmen akan menurunkan emisi CO2 pada 2030 sebesar 29% dengan usaha sendiri dan 41% jika mendapatkan bantuan internasional.

Dia juga menuturkan posisi Indonesia dalam keseluruhan sustainability issues dalam tingkat dunia, memang sangat unik. Pertama Indonesia telah memberikan komitmen akan menurunkan emisi CO2.

Jika angka 29% dipecah kepada beberapa sektor, sektor kehutanan yang paling besar harus menurunkan 497 juta ton emisi CO2, energi dan transportasi 314 juta ton, limbah 11 juta juga ton, pertanian 9 juta ton, dan IPPU 3 juta ton.

Sedangkan jika pengurangan emisi CO2 hingga 41%, terbagi atas kehutanan 692 juta ton, energi dan transportasi 446 juta ton, limbah 40 juta ton, pertanian 4 juta ton, dan IPPU 3,25 juta ton.

Selanjutnya: Insentif Pajak Dikurangi Bertahap Saat Ekonomi Mulai Pulih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×