kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Stok garam nasional aman sampai 6 bulan ke depan


Selasa, 09 Desember 2014 / 20:09 WIB
Stok garam nasional aman sampai 6 bulan ke depan
ILUSTRASI. Sinister, salah satu film horor dengan cerita menyeramkan dan penuh adegan sadis yang merupakan produksi dari Blumhouse Production.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Stok garam nasional dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dalam enam bulan ke depan.

Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad menuturkan, hingga akhir tahun ini surplus stok nasional diperhitungkan mencapai 943.809 ton.

Sudirman menyebutkan, meski surplus hampir 1 juta ton, namun Indonesia belum dipastikan bebas impor garam industri pada tahun mendatang. Sebab, pemerintah belum memetakan serapan surplus tersebutuntuk industri ataukah konsumsi.

"Saya mendorong seharusnya deklarasi stop impor garam. Tapi Mendag bilang tunggu dulu. Kita petakan surplus itu garam industri atau konsumsi," kata Sudirman, di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Kendati demikian, Sudirman yakin, surplus garam yang ada masih bisa diolah menjadi garam industri. Untuk mengolah ini, dia bilang, Kementerian Perindustrian harus bergerak cepat.

Tabungan 6 Bulan

Namun, lanjut Sudirman, jika surplus tersebut seluruhnya akan diperuntukkan garam konsumsi, maka tabungan garam konsumsi Indonesia bisa memenuhi kebutuhan 6 bulan ke depan. Kebutuhan garam konsumsi nasional dalam setahun sebanyak 1,7 juta ton, atau setara 120.000 per bulan.

"Kalau (surplus) ini mau dijaga untuk konsumsi saja, bisa enam bulan," sebut Sudirman. Sudirman menjelaskan, surplus garam tahun ini diperoleh dari ketersediaan yang berjumlah 4,8 juta ton, sementara kebutuhan garam nasional seluruhnya sebesar 3,857 juta ton. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×