kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani tegaskan komitmen pemerintah perkuat pasar keuangan syariah


Kamis, 15 Juli 2021 / 20:37 WIB
Sri Mulyani tegaskan komitmen pemerintah perkuat pasar keuangan syariah


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dalam sebuah perekonomian yang terus berkembang, maka peranan sektor keuangan terutama pasar modal menjadi sangat penting. Negara-negara maju memiliki pasar modal, sebuah sektor yang mampu menciptakan kesempatan bagi investor untuk berinvestasi dan sekaligus menyuntikkan modal kepada para pengusaha.

Dengan peranan pasar modal yang sedemikian pentingnya dan Indonesia sebagai negara muslim yang sangat besar, maka menciptakan sebuah pasar modal Islam yang kuat menjadi sangat penting.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pidato pembuka pada acara Konferensi Internasional 2021 "The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward”, yang diselenggarakan secara daring, Kamis (15/7).

“Tentu dampak pandemi dapat mempengaruhi atau telah mempengaruhi pasar keuangan termasuk pasar keuangan syariah. Oleh karena itu, Indonesia perlu untuk terus memperkuat ketahanan perekonomian dan keuangan termasuk di dalamnya capital market dan Islamic capital market,” jelas Sri Mulyani, Kamis (15/7).

Baca Juga: Sistem pajak internasional disepakati, RI bisa pajaki 100 perusahaan multinasional

Namun demikian, pada tataran domestik, Indonesia mampu menorehkan beberapa perkembangan penting di sektor ekonomi dan keuangan syariah. Dari sisi aset, sektor keuangan syariah tanah air berhasil tumbuh signifikan dimana total aset keuangan syariah nasional (tidak termasuk kapitalisasi saham syariah) per Maret 2021 mencapai Rp 1.862,77 triliun atau 9,96% dari keseluruhan total aset industri keuangan nasional.

Sektor pasar modal syariah yang merupakan bagian penting dari keuangan syariah juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Data OJK per Juni 2021 menunjukkan bahwa aset saham syariah telah mencapai Rp 3.372,20 triliun atau 47,32% dari total saham di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. 

Namun demikian, kapitalisasi aset sukuk korporasi dan reksadana syariah masih tergolong rendah, dimana per 25 Juni 2021 outstanding sukuk korporasi sebesar Rp 32,54 triliun dengan market share 7,44% dan reksadana syariah sebesar Rp 39,75 triliun dengan market share 7,28%.

Dengan basis yang masih kecil, Menkeu mengharapkan perkembangan pasar keuangan syariah bisa terus berlanjut. Menurut Sri Mulyani, diperlukan pengembangan pasar modal syariah dengan meningkatkan kedalaman dan likuiditas sektor keuangan syariah.

“Dalam konteks ini, Pemerintah bersama OJK dan Bank Indonesia terus bekerja sama dan berkomitmen mengembangkan pasar keuangan syariah dan mengupayakan kebijakan serta regulasi maupun di dalam menciptakan instrumen agar pasar modal syariah dapat tumbuh stabil dan berkelanjutan. Dan tentu ini artinya bisa memberikan ruang berinvestasi yang makin luas bagi masyarakat Indonesia,” tutup Menkeu.

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut serapan anggaran PEN 2020 sebesar 82% dari alokasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×