kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani sebut pendapatan negara masih melandai akibat dampak PSBB lanjutan


Senin, 23 November 2020 / 22:28 WIB
Sri Mulyani sebut pendapatan negara masih melandai akibat dampak PSBB lanjutan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti?pertemuan KTT G20 tahun 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, 22 November 2020.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam mengawali kuartal IV-2020, realisasi pendapatan negara dan Hibah hingga akhir Oktober tercatat telah mencapai Rp 1.276,91 triliun atau 75,11% dari target pada APBN Perpres 72/2020, atau tumbuh negatif 15,38%

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hampir seluruh jenis pajak utama mengalami kontraksi pada Januari-Oktober 2020 yang disebabkan oleh perlambatan kegiatan ekonomi akibat Covid-19 dan pemanfaatan insentif fiskal yang semakin masif dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Kecuali pajak penghasilan (PPh) orang pribadi OP yang masih mampu tumbuh positif 1,97%.

Secara lebih detil, capaian pendapatan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan didukung oleh penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai. Realisasi penerimaan Pajak telah mencapai 68,60% terhadap APBN Perpres 72/2020. Penerimaan Pajak tercatat tumbuh negatif 18,81% secara yoy. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan pajak terkontraksi salah satunya akibat insentif pajak

Sementara, penerimaan bea cukai Januari-Oktober 2020 terutama didorong realisasi cukai khususnya hasil tembakau yang tumbuh karena adanya limpahan penerimaan tahun sebelumnya.

Kemudian, realisasi PNBP sampai dengan akhir Oktober 2020 mencapai Rp 278,82 triliun atau 94,79% terhadap target dalam APBN Perpres 72/2020. Hampir semua jenis PNBP mengalami kontraksi, kecuali pendapatan BLU yang tumbuh sebesar 38,7% yoy. 

“Kinerja positif pendapatan BLU ini ditopang dari pendapatan Dana Perkebunan Kelapa Sawit, pendapatan jasa pelayanan pendidikan, dan pendapatan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi APBN Laporan Periode Realisasi Oktober, Senin (23/11). 

Selanjutnya: Meski produksi turun, penerimaan cukai rokok masih mengepul

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×