kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut, kinerja ekspor impor menunjukkan turning point yang solid


Senin, 21 Desember 2020 / 22:12 WIB
Sri Mulyani sebut, kinerja ekspor impor menunjukkan turning point yang solid
ILUSTRASI. Pekerja memantau bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/10/2020).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan neraca perdagangan pada bulan November 2020 mengalami surplus sebesar US$ 2,61 miliar. Hal ini didorong oleh peningkatan impor non migas dan permintaan eksternal serta harga komoditas yang semakin membaik.

“Neraca perdagangan surplus US$ 2,61 miliar pada November 2020 karena didorong dari impor non migas sedangkan defisit neraca migas relatif rendah. Sehingga tren surplus selama 7 bulan berturut-turut ini menyebabkan akumulasi surplus neraca pembayaran kita dari Januari-November 2020 mencapai US$ 19,66 miliar,” jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Desember 2020, Senin (21/12).

Sri Mulyani menyebutkan kinerja impor pada bulan November 2020 telah tumbuh signifikan sebesar 18,38% mom. Pertumbuhan tersebut didorong dari peningkatan impor pada kelompok bahan baku dan penolong, barang konsumsi dan barang modal yakni berupa peralatan komunikasi, besi baja dasar dan bahan baku plastik.

Baca Juga: Libur Nataru, bank guyur nasabah kartu kredit dengan sejumlah promo

Adapun kinerja impor bahan baku mencatat pertumbuhan yang positif yakni tumbuh 13% mom, kemudian impor barang konsumsi tumbuh 22,4% mom dan barang modal juga tumbuh 33,2% mom.

Lebih lanjut, kinerja ekspor di bulan November 2020 tercatat tumbuh 4,81% mom dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terutama didukung oleh harga komoditas yang membaik seperti batu bara dan minyak serta pertumbuhan ekspor non migas seperti besi, baja dasar ke Tiongkok, bijih tembaga, serta peningkatan minyak sawit ke India.

“Ini yang mengangkat ekspor kita tumbuh 4,18% mom dan mengalami turning point yang cukup solid,” kata Menkeu.

Menkeu mengatakan kinerja ekspor dan impor telah menunjukan pembalikan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari seluruh komponen ekspor impor yang telah menunjukan pertumbuhan yang semakin membaik jelang akhir tahun.

Selanjutnya: Permintaan pergudangan meningkat seiring berkembangnya sektor logistik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×