kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibandingkan Negara G20 dan ASEAN


Selasa, 30 Agustus 2022 / 16:56 WIB
Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibandingkan Negara G20 dan ASEAN
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia termasuk dalam kategori yang cepat dan baik, bila dibandingkan dengan negara anggota G20 dan ASEAN.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia beranjak pulih dari krisis. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia termasuk dalam kategori yang cepat dan baik, bila dibandingkan dengan negara anggota G20 dan ASEAN.

"Dibandingkan dengan negara-negera di Group G20 dan ASEAN, Indonesia termasuk perekonomian yang pulih relatif cepat dan relatif tinggi," ujar Sri Mulyani saat rapat di Badan Anggaran DPR RI, Selasa (30/8).

Sri Mulyani menyebut, pada tahun 2021 atau tahun kedua pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia sudah berhasil pulih ke level pra pandemi yang ditandai dengan produk domestik bruto (PDB) riil 2021 yang mencapai 1,6% di atas level 2019.

Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi Anggaran Subsidi Tembus Rp 698 Triliun Hingga Akhir 2022

Bahkan pada semester I-2022 , PDB riil Indonesia telah mencapai 7,1% di atas level pra pandemi  tahun 2019.  Ia menyebut, masih banyak negara-negara yang belum kembali ke level pra pandemi, seperti Italia, Argentina, Jerman, Meksiko, Afrika, Thailand dan Jepang.  

"Indonesia sudah di 7,1%, hanya di atas kita adalah China dan India," katanya.

Sementara dari sisi stabilitas harga, inflasi Juli 2022 yang sebesar 4,94% masih dikategorikan baik  atau moderat jika dibandingkan dengan negara lain di G20 dan ASEAN. Pemulihan ekonomi yang cepat tersebut diiringi terkendalinya inflasi dan merupakan salah satu yang paling moderat di antara negara-negara peers.

Apabila dilihat dari sisi penggunaan instrumen fiskal untuk memulihkan ekonomi nasional, Sri Mulyani menyebut, Indonesia masih termasuk moderat yaitu kenaikan defisit 10%, dibandingkan negara-negara lain yang menggunakan instrumen fiskal bahkan sampai di atas 16%, seperti Kanada, Perancis, Australia, Afrika, Jepang, China, Italia dan India.

"Indonesia hanya menggunakan 10% defisit fiskal, 10,7% untuk kembali ke pra-covid di 7,1%. Ini menunjukkan bahwa kita hati-hati menggunakan instrumen fiskal kita," katanya.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Sri Mulyani Ajak Semua Pihak Bangun Ketahanan Pangan dan Energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×