Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat langsung penggunaan Dana Desa yang telah dialokasikan pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan Dana Desa Rp 60 triliun.
Kali ini, Sri Mulyani meninjau tata kelola dana desa di Ponggok, Klaten. Dalam kunjungannya tersebut, Sri Mulyani menyatakan bahwa pengelolaan dana desa di desa tersebut luar biasa sukses. Pasalnya, dari Dana Desa, pemerintah desa berhasil membuat Ponggok sebagai desa pariwisata.
Melihat keberhasilan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkeinginan mengajak Kepala Desa Ponggok, Junaedhi Mulyono ke luar negeri.
“Saya ingin kepala desa pergi ke negara maju, saya ingin ajak pak kepala desa ke nordic country, atau Singapura agar bisa bikin policy supaya kemakmuran ini terjaga selamanya,” kata Sri Mulyani di Desa Ponggok, Rabu (23/8).
Sri Mulyani mengatakan, di Ponggok sendiri dirinya melihat warga sudah memiliki jamban, saluran air kotor, dan dapat air bersih, listrik, setiap rumah sekolah dan dapat KIP, dan kesehatan dijamin. Oleh karena itu, hangan sampai desa menjadi kebingungan menggunakan uang.
“Di negara-negara maju mereka tahu bagaimana mengelola uang agar tidak menjadi air bah yang merusak warganya. Karena kalau dana besar tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan bahaya,” ucapnya.
Ia melanjutkan, kalau saja 75.000 desa dapat mengelola dana desa seperti Desa Ponggok, maka desa akan menjadi mandiri dan kemiskinan di perdesaan pun hilang.
“Kami ingin kemiskinan hilang, dan buktinya bisa di Ponggok. Kurang dari lima tahun kemiskinan tidak ada,” ucap dia.
Saat ini, Desa Ponggok menerima anggaran dana desa sebesar Rp 634 juta dan menargetkan pendapatan dari pengelolaan sumber daya alam sebesar Rp 15 miliar di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News