Reporter: Kiki Safitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Sistem devisa bebas yang diatur di Indonesia tampaknya berpengaruh dengan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang selama ini kebanyakan keluar dari Indonesia. Sejauh ini Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan berbagai langkah dan upaya agar devisa itu tidak hanya bertahan di Indonesia tapi juga dikonversikan ke rupiah.
“Kami terus berbicara dengan bank Indonesia (BI) mengenai cara, agar para eksportir tidak hanya membawa hasil devisa ekspor dalam dollar-nya ke sini tapi juga mengonversi dalam rupiah,” kata Sri Mulyani di Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (2/8).
Sri Mulyani menjelaskan, terkait aturan mengenai DHE sudah ada yakni peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 18/10/PBI/2016 tentang Pemantauan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Bank dan Nasabah.
“Peraturan dari BI sejak 2011 sebetulnya sudah ada. Jadi mereka melakukan imbauan membawa DHE,” ujarnya.
BI mencatat 90% eksportir sudah membawa DHE untuk masuk ke dalam bank-bank di Indonesia. Hanya saja ditemukan 15% hingga 20% eksportir yang mengonversi DHE nya dari dollar ke rupiah.
“Hanya banyak dari para eksportir yang mengatakan mereka tetap full dollar dan kemudian konversi kepada rupiahnya bergantung dari cost mereka,” jelasnya.
Sejauh ini, Sri Mulyani berupaya untuk membahas bagaimana agar eksportir mau mengonversi DHE-nya dalam rupiah. Namun demikian, juga ditetapkan aturan terkait dengan pembelian bahan baku yang menggunakan dollar.
“Namun kalau mereka juga membutuhkan untuk membeli bahan baku mereka mendapatkan semacam security. Itu yang sedang diperhatikan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
