kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sri Mulyani bahas kerja sama perpajakan hingga pembiayaan bencana


Minggu, 07 April 2019 / 13:47 WIB
Sri Mulyani bahas kerja sama perpajakan hingga pembiayaan bencana


Reporter: Grace Olivia | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) 2019 pada 2 – 5 April lalu, di Chiang Rai, Thailand.

Pertemuan yang dihadiri para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-Asia Tenggara tersebut membahas pencapaian dan tantangan kerja sama keuangan ASEAN dalam mencapai Visi ASEAN Economic Community (AEC) 2025.

Visi itu adalah penguatan integrasi dan konektivitas ekonomi untuk meningkatkan daya saing kawasan dan mendorong pembangunan inklusif dan berorientasi pada pembangunan manusia.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Keuangan yang dikutip, Minggu (7/4), pertemuan tersebut menghasilkan berbagai kesepakatan terkait keuangan regional.

Di antaranya, peningkatan kerja sama perpajakan dan kepabeanan untuk mendorong integrasi aktivitas ekonomi dan meningkatkan fasilitas perdagangan di kawasan.

"Dalam konteks perpajakan, ASEAN sepakat terus mendorong perluasan jaringan perjanjian penghindaran pajak berganda antar negara ASEAN. Selain itu, ada pula kesepakatan kerja sama inisiatif global dalam pertukaran informasi secara otomatis terkait perpajakan," terang Kepala Biro Komukasi dan Layanan Informasi Kemkeu Nufransa Wira Sakti.

Dalam konteks kepabeanan, ASEAN berencana mengembangkan operasional ASEAN Single Windows dalam rangka mendorong digitalisasi proses kepabeanan, serta akan segera melakukan piloting skema ASEAN Custom Transit System yang dapat memfasilitasi pergerakan barang transit.

Pembiayaan bencana juga diangkat sebagai salah satu isu utama kerja sama ASEAN. Menteri Keuangan ASEAN telah menyepakati ASEAN Disaster Risk Finance and Insurance (DRFI) fase 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wilayah dalam melakukan pengolahan data dan pemetaan profil risiko bencana di kawasan.

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendukung strategi pembiayaan bencana yang mulai dikembangkan oleh beberapa negara kawasan termasuk Indonesia dan penyelarasan dengan inisiatif pada tataran ASEAN+3 yang pada akhir tahun 2018 menyepakati pembentukan Southeast Asia Disaster Risk Insurance Facility (SEADRIF).

Di samping itu, Sri Mulyani juga melakukan serangkaian pertemuan informal. Ia menghadiri ASEAN Finance Ministers Retreat, pertemuan terbatas para menteri Keuangan ASEAN yang membahas perkembangan teknologi keuangan di kawasan, serta pertemuan dengan ASEAN Business Council yang membahas mengenai upaya optimalisasi pengembangan ekonomi digital di kawasan.

Sri Mulyani juga menghadiri pertemuan EU-ASEAN Business Council yang membahas upaya penguatan sektor keuangan serta peningkatan fasilitas perdagangan di kawasan, juga pertemuan US-ASEAN Business Council yang membahas mengenai perkembangan teknologi keuangan dan keamanan siber.

Di sela AFMGM, Sri Mulyani menemui Presiden ADB membahas penguatan pembiayaan dan asuransi bencana serta kerja sama wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Ia juga bertemu dan berdiskusi dengan Menteri Keuangan Filipina terkait kondisi dan kebijakan ekonomi dan peningkatan perdagangan kedua negara, serta rencana bantuan Pemerintah Indonesia untuk rekonstruksi Marawi yang dilanda konflik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×