kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Sri Mulyani: 193 negara kucurkan US$ 8 triliun untuk halau dampak corona


Jumat, 08 Mei 2020 / 15:44 WIB
Sri Mulyani: 193 negara kucurkan US$ 8 triliun untuk halau dampak corona
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negara-negara di dunia telah mengeluarkan berbagai respons extraordinary dalam mengantisipasi ancaman resesi dan stabilitas sistem keuangan yang disebabkan wabah corona (Covid-19).

Bahkan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan, sebanyak 193 negara telah menggelontorkan total stimulus senilai US$ 8 triliun atau hampir setara 10% dari produk domestik bruto (PDB) dunia untuk menghalau dampak lebih buruk dari pandemi ini terhadap perekonomian.

Sri Mulyani memberi contoh beberapa negara yang telah melakukan upaya extraordinary tersebut. Pertama, Australia yang telah mengucurkan dukungan fiskal sebanyak 10,9% dari PDB hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

Baca Juga: Pinjaman US$ 1,5 miliar dari ADB akan cair bulan Mei atau Juni

"Bahkan Menkeu Australia telepon ke saya. Katanya, setiap dua minggu Australia transfer dana ke pekerja yang tidak bisa bekerja dan harus di rumah. Supaya mereka bisa bayar listrik, bayar sewa rumah, dan lain-lain. Memang ini sistem jaminan sosial di Australia sudah sangat tertata," kata Sri Mulyani, dalam rapat kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Kedua, ada Singapura yang juga menggelontorkan dukungan fiskal sebanyak 10,9% dari PDB nya. Menurut Menkeu, Singapura merupakan salah satu negara yang sangat terdampak perekonomiannya akibat Covid-19. Tak tanggung-tanggung, negara ini sudah melakukan tiga kali merevisi APBN hanya dalam kurun waktu 3 bulan.

"Dari Januari hingga Maret 2020 mereka sudah revisi APBN-nya tiga kali. Memang kalau kita bisa lihat Changi Airport saja sudah kaya rumah hantu, jalanan kosong. Ekonominya sangat terdampak pasti," tambah Menkeu.

Ketiga, Amerika Serikat (AS) telah menggelontorkan dukungan fiskal sebanyak 10,5% dari PDB untuk social safety net, anggaran penanganan Covid-19, insentif bagi perusahaan, penurunan suku bunga acuan, unlimited quantitative easing (QE), dan fasilitas pinjaman bagi UMKM.

Baca Juga: Kajian awal pemerintah terkait corona: Mall buka 8 Juni, sekolah dimulai 15 Juni



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×