Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Group of Twenty (G20) Empower Presidensi Indonesia 2022 menjadi salah satu agenda besar yang mengusung aliansi pemimpin sektor swasta dan pemerintah dalam mendukung kemajuan perempuan.
Selain itu, melalui agenda ini, G20 Empower turut memberikan edukasi dan mendorong usaha kecil dan menengah (UMKM) sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Chairwoman G20 Empower sekaligus Direktur & Chief Strategic Transformation PT XL Axiata Tbk (EXCL), Yessie D. Yosetya menjelaskan G20 Empower mempunyai kemitraan dengan menggandeng lebih dari 60 pemimpin bisnis (C level) hingga perwakilan pemerintah untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kesetaraan gender.
Yessy memambahkan, pihaknya memiliki tiga misi yang akan di lakukan diantaranya yakni mengukur Key Performance Indicators (KPI) perusahaan sejauh mana porsi kepemimpinan perempuan dalam sebuah perusahaan.
Baca Juga: Presidensi G20-B20 Momen Tingkatkan Kolaborasi Korporasi dengan UMKM
“Hal ini menjadi prioritas isu yang akan di bahas di mana perempuan juga di lakukan sebagai penggerak dalam sebuah perusahaan,” jelas dia dalam Press Conference G20 Empower di Yogyakarta, Selasa (17/5).
Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam pemulihan ekonomi nasional termasuk juga dalam mengangkat perekonomian keluarga selama ini sudah banyak terjadi, sekalipun proporsinya masih sedikit dan masih menemui banyak kendala dalam mengembangkan usahanya, khususnya UMKM.
Lebih lanjut, Yessie mengatakan sebagai salah satu pimpinan di perusahaan telekomunikasi itu, saat ini jumlah pemimpin perempuan di XL Axiata juga telah mencapai di atas 30%. Dia berharap, perusahaan-perusahaan lainnya dapat turut meningkatkan kemajuan perempuan sebagai pemimpin dalam mendorong kinerja perusahaan.
Di samping itu, Co-Chairwoman G20 Empower Rinawati Prihatiningsih menyampaikan, saat ini di Indonesia tercatat 43% UMKM formal di miliki perempuan. “Kontribusinya mencapai 9,1% dari total PDB di Indonesia,” kata dia.
Adapun berdasarkan datanya, saat ini situasi kewirausahaan di semua wilayah tercatat 4-6% lebih banyak pria yang memulai bisnis baru dibandingkan dengan perempuan.
Untuk itu, dia optimis G20 Empower akan menjadi jembatan untuk mengakselerasi terciptanya kesetaraan gender. Hal itu juga lantaran G20 Empower telah menggandeng beragam perusahaan swasta di Indonesia yang menjadi penggerak nilai-nilai atau isu prioritas ekonomi.
Baca Juga: G20 Melibatkan Industri Platform Digital
Sebagai informasi, Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata akan menjadi focal point dalam mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 Empower.
“Melalui aliansi ini Indonesia ingin mempromosikan praktik baik dari perusahaan maupun pemerintah dalam mendorong kepemimpinan perempuan. Indonesia juga telah memiliki advocate dari sektor privat yang terlibat dalam mempromosikan peran kepemimpinan yang berperspektif gender dalam perusahaan,” jelas Rinawati.
Beberapa praktik baik yang telah didorong oleh Advocate G20 Empower Indonesia diantaranya adalah mengembangkan pelaporan responsive gender dalam perusahaan untuk mengidentifikasikan jumlah keterwakilan perempuan dalam posisi pimpinan, managerial perusahaan hingga proses perekrutan.
Kemudian menciptakan employment assistant program untuk memberikan dukungan psikologis kepada pegawai termasuk yang mengalami kekerasan dan pelecehan, menyediakan fasilitas memadai bagi perempuan, memberikan program training dan mentoring serta pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai perempuan serta menyusun regulasi dan kebijakan perusahaan terkait lainnya untuk mendorong keterwakilan dan peran perempuan dalam perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
