kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal Risma dan Wisnu, PDIP merasa diadu domba


Selasa, 18 Februari 2014 / 15:52 WIB
Soal Risma dan Wisnu, PDIP merasa diadu domba
ILUSTRASI. W20 realisasikan kerjasama bisnis. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tengah berupaya keras menjaga soliditas di internal partainya. Pasalnya, PDI-P mengendus ada usaha dari eksternal partai untuk memanfaatkan konflik antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani dan pengurus struktur PDI-P di Jawa Timur.

"Saat ini, ada pihak-pihak yang mencoba mengadu domba, dengan harapan Risma bisa pindah ke partai tertentu," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Selasa (18/2/2014).

Hasto menegaskan, pihaknya tetap mendukung kepemimpinan Risma dan Wisnu Sakti Buana di Surabaya. Hal itu dilakukan sesuai dengan instruksi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh jajaran partai untuk membangun karakter dan tak mengikuti arus memperebutkan proyek atau jabatan tertentu saat memiliki kekuasaan.

Ia melanjutkan, upaya adu domba dari eksternal dilakukan karena soliditas PDI-P yang kuat ditambah bersinarnya Risma saat memimpin Surabaya. Hasto berharap politik adu domba itu segera dihentikan karena menabrak etika dalam berpolitik.

"Politik jalan pintas dengan membajak orang-orang yang dinilai berhasil memimpin daerah seharusnya dihindarkan dalam rangka membangun politik yang berkeadaban," ujarnya.

Saat ditanya mengenai hubungan Risma dengan Wisnu, Hasto menilai keduanya masih relatif rukun. Kalaupun ada perselisihan, kata dia, hal itu dianggap hanya dinamika yang justru akan memperkokoh Risma dan Wisnu ketika menjadi kepala daerah.

"DPP PDI-P tidak pernah menggoyang Risma. Kami memberikan jaminan untuk melindungi Risma dan Wisnu sepenuhnya agar semakin mampu melaksanakan program prorakyat. Bagaimanapun juga seorang pemimpin tidak akan pernah meninggalkan gelanggang betapa pun berat tantangan yang dihadapinya," tegas Hasto.

Seperti diberitakan, hubungan yang tidak harmonis berembus di kalangan Pemerintahan Kota Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani dikabarkan tidak cocok dengan wakilnya yang baru dilantik Wisnu Sakti Buana. Risma pun sempat mempertanyakan soal keabsahan pelantikan Wisnu menjadi wakilnya.

Wisnu yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya itu menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono yang mundur untuk maju pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Wisnu dipilih dalam forum paripurna anggota DPRD Surabaya yang sempat alot karena tarik ulur kepentingan politik di internal DPRD Surabaya, November 2013 lalu.

Wisnu juga merupakan Ketua DPC PDI-P Surabaya. Setelah pelantikan Wisnu, Risma sempat tak menunjukkan batang hidungnya di Pemkot Surabaya. Kabar perseteruan antara Risma dan Wisnu pun semakin kuat. Bahkan, ada yang menyebutkan Wisnu dipersiapkan untuk menggeser posisi Risma. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×