kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Soal peleburan OJK ke BI, Juda Agung: Terpenting penguatan koordinasi


Selasa, 07 Juli 2020 / 16:27 WIB
Soal peleburan OJK ke BI, Juda Agung: Terpenting penguatan koordinasi
ILUSTRASI. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) selaku kandidat Deputi Gubernur BI Juda Agung memberikan pemaparan saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR, kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (7/7/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung berpendapat soal isu pengembalian fungsi pengawasan perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke bank sentral.

Menurut pria yang kini menjabat sebagai Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI ini, yang terpenting adalah penguatan koordinasi, daripada meleburkan fungsi OJK.

"Kita address masalah sektor keuangan atau industri keuangan apakah itu di ke BI maupun tetap di OJK. Apabila dua hal itu bisa diaddress, tempat tidak menjadi masalah," kata Juda dalam uji kelayakan dan kepatutan, Selasa (7/7) di Gedung DPR.

Baca Juga: Ini pendapat calon Deputi Gubernur BI Juda Agung soal revisi Undang-Undang BI

Juda juga mengungkapkan, adanya pemisahan pengawasan bank ke OJK untuk menghindari adanya konflik kepentingan (conflict of interest). Bahkan, Juda mengatakan kalau negara-negara lain banyak yang mengadopsi sistem ini sejak tahun 1999.

Akan tetapi, Juda tetap melihat kalau pemisahan pengawasan juga tak luput dari risiko, yaitu kendala koordinasi antara makro dan mikro, maupun dalam penanganan masalah sebuah bank yang terhambat.

Untuk itu, diperlukan koordinasi lebih antara BI dan OJK agar fungsi yang dilakukan masing-masing bisa lebih bersinergi.

"Apa kita lebih penting koordinasi atau lebih pentig argumen di dalamnya? Kalau menurut hemat kami, persoalannya adalah koordinasi harus diperkuat antara bank sentral dan pengawas," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×