Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. Pemerintah memastikan tidak akan mencampuri keputusan PT Pertamina (Persero) dalam memilih calon mitra strategis pengelolaan blok gas Natuna D Alpha.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN) Sofyan Djalil bilang bertandangnya petinggi StatoilHydro Norway ke kantor Wakil Presiden kemarin, tidak berarti pemerintah lebih memilih BUMN asal Norwegia tersebut sebagai calon mitra Pertamina.
"Saya pikir terserah Pertamina menentukan pemenangnya, tapi nanti persetujuan akhir harus diberikan oleh pemerintah sebagai pemegang saham," kata Sofyan melalui sambungan telpon, Kamis (4/12).
Menurut Sofyan, pemerintah memang meminta perusahaan minyak pelat merah itu untuk melakukan seleksi calon mitra strategisnya. Ia menyebut sudah mendapat pemberitahuan dari direksi Pertamina bahwa seleksi sudah memasuki tahap kedua dengan delapan perusahaan calon mitra dimana StatOil merupakan salah satu nominasinya.
"Tapi Pertamina sampai saat ini belum melakukan presentasi di hadapan saya soal mitra Natuna. Pemerintah juga tidak memberikan batas waktu kapan Pertamina harus menentukan pemenangnya, karena itu urusan internal mereka," tambahnya.
Sebelumnya Presiden dan CEO StatOil Helge Lund dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan karakter blok Natuna D Alpha serupa dengan blok gas yang ada di Norwegia yaitu memiliki kandungan Co2 yang tinggi. Sehingga BUMN Norwegia itu menyatakan siap bekerjasama dengan Pertamina untuk mengelolanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News