Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu penopang perekonomian, terutama ketika krisis pandemi Covid-19. Namun disayangkan potensi UMKM selama ini kurang banyak diperhitungkan, padahal UMKM ikut menyumbang produk domestik bruto (PDB).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, UMKM juga ikut andil dalam menghadirkan lapangan kerja, karena 97% lapangan kerja disediakan oleh sektor UMKM. Namun, kata Teten, untuk menyediakan lapangan kerja berkualitas maka UMKM harus diperkuat.
Penguatan UMKM harus dimulai dengan mendorong sektor produksi. Saat ini 63,3% dominasi UMKM masih pada sektor perdagangan. Hal ini terlihat dari mayoritas produk di marketplace masih diisi produk impor.
"Kita ingin mendorong sektor produksi karena selama ini 63,3% ini masih di sektor perdagangan, sehingga sektor produksi kita kurang kuat. Seperti di e-commerce lebih banyak produk impor daripada dalam negeri," kata Teten dalam Tempo BNI The Bilateral Forum 2022, Jakarta, Kamis (12/5).
Baca Juga: Teten Optimistis Belanja Produk Lokal Pemerintah Capai Rp 500 Triliun
Pemerintah akan fokus memperkuat produksi di sektor pangan, pertanian, perikanan dan peternakan. Teten menambahkan, pihaknya tengah mengembangkan model bisnis korporatisasi petani untuk memperkuat sektor produksi.
"Kami sedang mengembangkan model bisnis korporatisasi petani, yaitu mengkonsolidasikan petani kecil perorangan dan nelayan kecil tergabung dalam koperasi, sehingga masuk ke dalam skala ekonomi," imbuhnya.
Dengan masuk ke dalam skala ekonomi, nantinya petani dan UMKM dapat terhubung dengan offtaker, market, hingga terhubung dengan pembiayaan. Koporatisasi perlu dilakukan agar para petani dan UMKM yang termasuk skala kecil dapat terkonsolidasi hingga masuk ke dalam skala ekonomi.
Menurut Teten, adanya UMKM ini bukan hanya sebagai penambah, tetapi juga sebagai produsen atau maker yang memiliki value. "Dalam konteks sustainability ekonomi kami di Kementerian memiliki pendekatan untuk mengoptimalisasikan UMKM untuk produk ingredient, wellness dan waist manajemen di mana ke depan ini merupakan produk UMKM yang memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan," ujarnya.
Dukungan pemerintah untuk UMKM juga terlihat dalam kebijakan 40% belanja pemerintah pusat dan daerah diperuntukkan bagi UMKM. Porsi tersebut, kata Teten, menjadi kesempatan yang besar bagi UMKM.
Selain itu pemerintah juga mendorong kemitraan usaha besar dengan UMKM dalam konsep rantai pasok. Teten menyebut kini pihaknya telah bekerjasama dengan sembilan BUMN dalam upaya mendorong UMKM masuk ke industrialisasi.
Baca Juga: Pemerintah Optimalkan Presidensi G20 Sebagai Ajang Promosi Koperasi dan UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News