kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sindikat Muslim Cyber Army berkomunikasi pakai aplikasi Zello


Rabu, 28 Februari 2018 / 21:36 WIB
Sindikat Muslim Cyber Army berkomunikasi pakai aplikasi Zello
ILUSTRASI. POLISI MENANGKAP PELAKU PENYEBAR HOAX


Sumber: Kompas.com | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok inti dari Muslim Cyber Army (MCA) menggunakan aplikasi Zello sebagai saluran berkomunikasi. Aplikasi tersebut menyerupai walky talky yang bisa diakses di ponsel pintar.

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan, mereka menggunakan aplikasi tersebut agar tidak terpantau dari pihak luar. "Mereka menggunakan perangkat khusus dalam berkomunikasi, dengan Zello," ujar Fadil di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/2).

Sindikat ini juga menggunakan grup tertutup di aplikasi Telegram dan Facebook. 

Di luar kelompok inti, kelompok yang lebih besar menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram untuk menyebarkan konten-konten yang memprovokasi.

Meski terbagi dalam kelompok besar dan kelompok inti, Fadil menyebut bahwa MCA tidak memiliki struktur organisasi sebagaimana kelompok Saracen. "Secara jenis pekerjaan ada pembagiannya, tapi tidak terstruktur. Tapi mereka saling berhubungan di medsos," kata Fadil.

Fadil mengatakan, di media sosial ditemukan banyak akun atas nama Muslim Cyber Army. Namun, polisi tidak akan menutup akun-akun tersebut untuk melihat pergerakannya. "Kalau kita menutup kan berdasarkan tindak pidananya saja. Saya lihat, kalau enggak berganti nama, banyak yang keluar dari grup," paparnya.

Sebelumnya, polisi menangkap anggota MCA di beberapa tempat terpisah, yakni Muhammad Luth (40) di Tanjung Priok, Rizki Surya Dharma (35) di Pangkalpinang, Ramdani Saputra (39) di Bali, Yuspiadin (24) di Sumedang, dan Romi Chelsea di Palu.

Konten-konten yang disebarkan pelaku meliputi isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia, penganiayaan ulama, dan mencemarkan nama baik presiden, pemerintah, hingga tokoh-tokoh tertentu. Termasuk menyebarkan isu bohong soal penganiayaan pemuka agama dan pengrusakan tempat ibadah yang ramai belakangan.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebarkan konten berisi virus pada orang atau kelompok lawan yang berakibat dapat merusak perangkat elektronik bagi penerima. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Muslim Cyber Army Berkomunikasi Pakai Aplikasi Zello

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×