Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ketua DPR RI Setya Novanto hadir memenuhi undangan Forum Pemimpin Redaksi Media Massa, di Gedung Wisma Antara, Jakarta Pusat, Senin (23/11). Dalam pertemuan tersebut, Novanto mengungkapkan bahwa ia tidak pernah mencatut nama Presiden Joko Widodo dan meminta saham dalam renegosiasi kontrak PT Freeport.
"Saya sudah jelaskan, saya tidak ada mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden. Presiden adalah lembaga yang harus kita hargai, karena beliau simbol negara, di mana saya harus hati-hati. Masalah saham, saya pastikan saya tidak pernah minta saham," ujar Novanto, saat ditemui seusai bertemu Forum Pemred, Senin sore.
Menurut Novanto, negosiasi soal saham membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Selain itu, masalah saham memiliki prosedur tersendiri yang diatur dalam The Foreign Corruption Practices Act.
"Saya tahu bahwa untuk saham sangat susah, sekarang saja saham kita baru 9 persen di Freeport selama 40 tahun. Jadi perlu semua pihak sadari, marilah bersama antara DPR dan pemerintah bekerja sama untuk memperkuat khususnya perekonomian," kata Novanto.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menyebut Setya Novanto bersama pengusaha minyak Reza Chalid menemui Presiden Direktur PT Freeport Maroef Sjamsoeddin sebanyak tiga kali.
Sudirman kemudian melaporkan hal tersebut ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Senin (16/11). Dalam laporan Sudirman, disebut bahwa pada pertemuan 8 Juni 2015, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Novanto juga meminta agar diberi saham suatu proyek listrik yang akan dibangun di Timika dan meminta PT Freeport menjadi investor sekaligus off taker (pembeli) tenaga listrik yang dihasilkan dalam proyek tersebut. Sudirman mengaku mendapatkan informasi ini dari Maroef. (Abba Gabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News