kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Sentil Pejabat Toxic, Luhut: Mau Kaya Jangan Jadi Pejabat!


Senin, 02 Desember 2024 / 15:40 WIB
Sentil Pejabat Toxic, Luhut: Mau Kaya Jangan Jadi Pejabat!
ILUSTRASI. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pentingnya integritas dalam pemerintahan.. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Lmo/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pentingnya integritas dalam pemerintahan.

Ia mengingatkan bahwa pejabat publik tidak seharusnya menjadikan jabatan sebagai alat untuk mencari kekayaan pribadi.

Luhut menekankan bahwa praktik semacam itu akan merusak kepercayaan publik karena informasi tersebut dapat cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Baca Juga: Luhut Ungkap 6 Juta Hektare Perkebunan Sawit Belum Bayar Pajak

"Memang nggak boleh ada pejabat yang minta-minta duit. Itu kunci itu. Karena itu dari mulut ke mulut akan ngomong," ujar Luhut dalam acara VPL ATA X-Plore, Senin (2/12).

Luhut mengibaratkan perilaku koruptif sebagai racun yang merusak sistem pemerintah.

"Makanya saya bilang toxic-toxic itu ya ini. Jangan ada," katanya.

Baca Juga: Rakyat Butuh Kepastian, Pemerintah Perlu Segera Komunikasikan PPN 12%

Menurutnya, jika ingin menciptakan pemerintahan yang bersih, perilaku seperti ini harus dihentikan.

"Ya memang kalau kamu mau kaya, jangan kau pejabat. Kalau mau kaya, kau jadi pedagang," terang Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×