kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semakin agresif, PMI manufaktur Indonesia tembus level ekspansif


Selasa, 01 September 2020 / 21:16 WIB
Semakin agresif, PMI manufaktur Indonesia tembus level ekspansif
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita. DOK Kemenperin


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor industri manufaktur di tanah air menunjukkan geliat yang agresif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia di bulan Agustus yang berada pada level 50,8 atau menandakan sedang ekspansif karena melampaui ambang netral (50,0).

"Ini merupakan kabar gembira, karena artinya salah satu indikator perekonomian kita mulai merangkak naik. Capaian ini harus kita jaga dan terus ditingkatkan dengan tetap fokus dan kerja keras dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/9).

Namun demikian, Menperin menegaskan, aktivitas sektor industri harus tetap memperhatikan terhadap penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Kami telah mewajibkan kepada perusahaan industri untuk aktif melaporkan penerapan protokol kesehatan secara online melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas)," tuturnya.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh IHS Markit, PMI Manufaktur Indonesia pada Agustus tahun ini menunjukkan peningkatan yang solid, baik dalam produksi maupun pesanan baru, sehingga membawa kontribusi positif dalam kondisi bisnis sejak bulan Februari. Ekspansi pada output dan permintaan baru tersebut mengalami kisaran yang tercepat selama enam tahun.

Baca Juga: PMI Indonesia membaik, indeks saham manufaktur diprediksi mengekor

Menurut hasil survei, perusahaan manufaktur di Indonesia pada umumnya menyatakan bahwa output dan pertumbuhan penjualan yang kuat berasal dari pembukaan kembali ekonomi secara bertahap. Ini ditunjukkan oleh peningkatan permintaan klien, terutama didorong oleh pasar domestik.

Selanjutnya, indeks manufaktur Indonesia pada bulan kedelapan memperlihatkan juga kepercayaan bisnis yang naik ke level tertinggi sejak bulan Mei 2019. Hal ini karena perusahaan menyesuaikan diri  dengan pelonggaran bertahap pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait penyebaran virus korona baru.

Capaian positif pada PMI ini juga menunjukkan bahwa langkah pemerintah dalam melakukan mitigasi di sektor industri manufaktur saat pandemi Covid-19 sudah sesuai, jelas Agus. Selain itu, lonjakan PMI menjadi pijakan yang baik bagi industri manufaktur di tanah air untuk kembali pulih.

Indeks Manufaktur Indonesia di bulan Agustus naik 3,9 poin dari indeks pada bulan Juli 2020 yang berada di level 46,9. Rata-rata PMI Manufaktur kuartal III tahun 2020 sebesar 48,8 juga mengindikasikan kondisi lebih baik ketimbang kuartal II/2020.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×