/2025/09/16/1783038796.jpg "Seleksi Super Ketat, Program Magang Nasional Batch II Resmi Dimulai")
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Infopublik.id, program ini merupakan lanjutan batch I sebagai bagian dari stimulus ekonomi kuartal IV-2025. Tujuannya adalah membantu lulusan baru memasuki pasar kerja dengan lebih cepat, memperluas kesempatan kerja, serta meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Airlangga menyampaikan bahwa pemagangan menjadi strategi penting dalam menarik investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Antusiasme dunia usaha terlihat dari partisipasi lebih dari 4.600 perusahaan dan 47 kementerian/lembaga.
“Proses seleksi sangat ketat, hanya kurang dari 10 persen pelamar yang diterima. Selamat kepada adik-adik yang hadir, kalian adalah lulusan terbaik bangsa,” ujar Airlangga.
Ia menambahkan bahwa durasi pemagangan—selama enam bulan—lebih panjang dibanding masa percobaan karyawan pada umumnya. Menurutnya, hal ini memberi peluang lebih besar bagi peserta untuk direkrut setelah program selesai.
Baca Juga: Era Baru Pajak: Konglomerat Tak Bisa Lagi Kabur, Coretax Awasi Gerak Mereka!
“Saya meminta perusahaan memberi pengalaman langsung di proyek-proyek berdampak agar peserta bisa berinteraksi dan belajar dari para pekerja,” lanjutnya.
Menaker Yassierli menyampaikan total peserta batch II mencapai 62.754 orang. Jika digabung dengan batch I yang mendekati 15.000 peserta, pemerintah hampir menyentuh target 100.000 peserta pemagangan nasional. “Alhamdulillah, pagi ini kita melaksanakan kick-off batch II. Untuk target 100.000, kita masih punya ruang,” kata Yassierli.
Ia juga mengumumkan bahwa pendaftaran batch III telah dibuka sejak 24 November 2025 dan berlangsung hingga pertengahan minggu depan, dengan seleksi dilakukan sebelum program dimulai pada 15 Desember 2025.
Evaluasi terhadap batch I menunjukkan peningkatan kompetensi signifikan, mulai dari kemampuan teknis, pemecahan masalah nyata, hingga kesiapan menghadapi lingkungan kerja profesional. Dalam kesempatan tersebut, Yassierli memperkenalkan prinsip S-T-A-R: Sabar, Tangguh, Always learning, dan Respect. Ia menegaskan bahwa peserta berprestasi memiliki peluang besar untuk direkrut. “Rekrutmen itu mahal. Kalau peserta hadir, bekerja, dan menunjukkan kinerja, perusahaan tentu akan mempertimbangkannya,” ujarnya.
Tonton: Kuota LPG 3 Kg Naik 370.000 Ton, Anggaran Subsidi Tetap
Kepala Barenbang Kemnaker, Anwar Sanusi, juga menegaskan bahwa pemagangan menjadi jembatan antara perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja modern. “Kita memastikan kompetensi tidak hanya dipelajari, tetapi dipraktikkan langsung di lingkungan kerja nyata,” ujarnya.
Didukung ribuan perusahaan dan berbagai kementerian, program ini diposisikan sebagai instrumen utama pemerintah untuk membangun generasi muda yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di pasar kerja masa depan.
Kesimpulan
Program Pemagangan Nasional batch II resmi berjalan dengan jumlah peserta yang jauh lebih besar dibanding batch sebelumnya. Pemerintah menempatkannya sebagai strategi percepatan integrasi lulusan perguruan tinggi ke pasar kerja, sekaligus memperkuat daya saing tenaga kerja nasional. Evaluasi awal menunjukkan dampak positif dan peluang rekrutmen pasca-magang dinilai tinggi, terutama bagi peserta dengan performa kuat. Dengan batch III yang segera dimulai, target 100.000 peserta diperkirakan tercapai dalam waktu dekat.
Selanjutnya: Era Baru Pajak: Konglomerat Tak Bisa Lagi Kabur, Coretax Awasi Gerak Mereka!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
