kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sejak 1957, Indonesia telah mengirim 24.284 pasukan perdamaian


Senin, 19 Desember 2011 / 14:09 WIB
ILUSTRASI. dolar AS./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/01/2021


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BOGOR. Indonesia terkenal menjadi salah satu negara yang aktif dalam misi perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukannya. Sejak tahun 1957, total pasukan Indonesia yang ikut dalam misi perdamaian di sejumlah negera mencapai 24.284 personil.

Hal itu terungkap saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan fasilitas operasional pusat pemeliharaan perdamaian dan keamanan Indonesia atau dikenal The Peace Keeping Center di bukit Santi Dharma, Sentul, Senin (19/12).

SBY memberikan penekanan pentingnya Indonesia ikut serta dalam menjaga perdamaian dunia. Pasalnya, hal tersebut merupakan amanah dalam konstitusi. "Dalam konstitusi kita harus ikut dalam perdamaian dunia. Situasi dunia saat ini belum membaik," katanya.

Menurut SBY, itu merupakan satu dari beberapa alasan Indonesia mempunyai kepentingan untuk menjaga perdamaian dunia. Selain itu, alasan lainnya yakni pemerintah ingin membekali dan meningkatkan kemampuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan dalam batas tertentu kepolisian untuk tugas perdamaian.

Apalagi, saat ini tidak terlalu banyak penugasan untuk TNI di dalam negeri. "Ini berbeda beberapa waktu lalu saat seperti di Timor Timur, Papua, Aceh, dan Maluku. Kita melihat adalah tugas operasi militer selain perang. Ini alasan kita anggap penting tugas menjaga perdamaian dunia," katanya.

Pembangunan Peace Keeping Center ini tidak lain untuk menopang peran Indonesia dalam perdamian dunia. Indonesia dapat secara cepat mengirimkan pasukannya dalam misi-misi perdamaian di sejumlah negara.

Peace Keeping Center memiliki luas 261,7 hektare dan direncanakan akan menjadi sarana pendidikan dan latihan bersama dalam operasi pemeliharaan perdamaian, penanggulangan bencana, penanggulangan terorisme dan pangkalan bagi standby force, atau Satuan Tempur Mekanis. "Saya berharap juga ke depan di sini juga ada fasilitas untuk military games, mengingat prestasi Indonesia dalam olah raga menembak," katanya.

Sementara itu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan target pembangunan Peackeeping Center bakal rampung seluruhnya pada tahun 2013. "Saat ini pekerjaan fisik sudah mencapai 70% dan sudah bisa dimanfaatkan untuk latihan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×