kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sebelum pelantikan Perry, Mirza gantikan Agus Martowardojo


Selasa, 22 Mei 2018 / 19:28 WIB
Sebelum pelantikan Perry, Mirza gantikan Agus Martowardojo
ILUSTRASI. Jajaran Dewan Gubernur Bank Indonesia


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo akan mengakhiri masa jabatannya besok, Rabu (23/5). Sementara, serah terima jabatan Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo akan dilaksanakan pada Kamis (24/5).

Agar tidak ada kekosongan kepemimpinan, Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara bakal menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur BI dalam sehari.

“Jabatan akan diserahkan terlebih dahulu ke Pak Mirza. Baru nanti dari Pak Mirza akan diserahkan ke Pak Perry pada 24 Mei," ujar Agus beberapa waktu lalu usai konferensi pers RDG di Gedung BI, Jakarta, Kamis (17/5).

Meski demikian, Agus Martowardojo tetap akan datang dalam pelantikan Perry sebagai Gubernur BI Periode 2018-2023 di Mahkamah Agung, Kamis nanti.

Dalam pemaparannya saat fit and proper test, Perry menekankan bahwa BI akan pro stabilitas dan pro pertumbuhan. Judul paparannya adalah memajukan ekonomi nasional, menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan. Ia mengatakan, judul ini diangkat dengan melihat bagaimana peran BI.

“BI perlu jaga independensi dan jaga stabilitas, tapi di waktu yang sama kami juga harus mendorong pertumbuhan. Keduanya harus disinergikan,” ujarnya.

Perry melihat, sejak 2015 perekonomian Indonesia terus membaik di mana tahun lalu berhasil tumbuh 5,07% dan tahun ini diperkirakan di kisaran 5,2% hingga 5,3%.

“Kami ingin melihat ekonomi nasional maju. Ekonomi ke depan bisa tumbuh 6% bahkan lebih. Kami ingin penciptaan lapangan kerja dan ekonomi kerakyatan bisa berkembang agar pertumbuhan bisa merata,” ujarnya.

Menurut Perry, bagi BI memang tugas menjaga stabilitas dan mendorong perekonomian bukan hal yang ringan. Sebab, di sisi stabilitas, Indonesia berada di tengah ketidakpastian global dengan AS dan negara-negara lain yang mulai normalisasi kebijakan moneter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×